Inggris melakukan isolasi dan testing ulang bagi pelaku perjalanan yang positif Omicron. Kemudian, negara itu menutup pintu kedatangan bagi pelaku perjalanan dari negara di Afrika.
"Inggris juga kembali mewajibkan masker dan testing bagi pelaku perjalanan internasional," ujar Wiku.
Sementara Australia, mengkarantina 14 hari warga negaranya yang baru pulang dari 9 negara di Afrika. Serta mengkaji kebijakan kedatangan pekerja imigran dan pelajar internasional.
Untuk di Kanada menutup kedutaan bagi pelaku perjalanan dengan riwayat singgah di Afrika selama 14 bari terakhir. Bagi yang baru pulang dari negara di Afrika wajib testing dan dikarantina.
Baca juga: Kemenkes: Kita Harus Waspada dan Hati-hati terhadap Varian Omicron
Terakhir, Israel memberlakukan daftar merah pada 50 negara di Afrika. Bahkan melarang masuknya WNA dari semua negara.
Selain itu, Israel juga memberlakukan karantina untuk seluruh warganya, melakukan tracing pada 800 pelaku perjalanan yang baru pulang dari negara di Afrika dan melakukan pengawasan warga melalui aplikasi telepon genggam.
Menurut Wiku, selain negara-negara yang telah disebutkan, beberapa negara lain telah mengetatkan kedatangan pelaku perjalanan internasional meskipun belum ditemukan kasus Omicron.
"Contohnya Jepang, dengan tegas melarang kedatangan seluruh WNA. Lalu, Taiwan tidak berencana mengendurkan pembatasan border (perbatasan) yang sangat ketat," kata dia.
"Sementara Singapura dan Malaysia yang mulai membuka kedatangan WNA dengan vaksin lengkap setelah hampir 2 tahun penutupan kini kembali mempertimbangkan kembali untuk menutup negaranya setelah varian Omicron ditetapkan sebagai VOC," ujar Wiku.
Oleh karenanya, dengan mempelajari berbagai kebijakan negara-negara di dunia maka Indonesia perlu mewaspadai dan mengantisipasi masuknya varian Omicron.
Ia menyarankan Indonesia perlu mengambil empat langkah antisipasi dengan segera.
"Pertama, mengkaji ulang kebijakan pembatasan pada pintu masuk negara. Kedua, meningkatkan WGS atau untuk mendeteksi adanya varian Omicron di dalam negeri," kata dia.
"Ketiga, memastikan mobilitas masyarakat dilakukan dengan aman. Serta keempat, memasifkan testing dan tracing utamanya pada pelaku perjalanan luar negeri," tutur Wiku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.