JAKARTA, KOMPAS.com – Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri menangkap predator seksual anak yang menggunakan modus game online "Free Fire" untuk mencari korban.
Polisi menyebutkan, predator tersebut berinisial S dan sudah melakukan kejahatan seksual kepada 11 anak perempuan di bawah umur.
“Korban tuh 11 anak, perempuan, umur 9 sampai 11 tahun,” kata Kasubdit I Dittipidsiber Bareskrim Polri Reinhard Hutagaol dalam konferensi pers di Lobi Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (30/11/2021).
Reinhard mengatakan, para korban tersebar di berbagai wilayah, yakni Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
Baca juga: Korban Predator Seksual di Game Free Fire Dipaksa Video Call Seks dengan Imbalan Diamond
Lebih lanjut ia juga mengungkap modus operandi yang dilakukan S.
Reinhard menjelaskan, S berkenalan dengan salah satu korban bernama D melalui game online "Free Fire" dengan nama akun Reza.
Kemudian, tersangka bermain game bersama korban lalu mulai mengobrol atau chat korban di game "Free Fire".
Percakapan pun kemudian berlanjut ke aplikasi WhatsApp dan tersangka mulai menjanjikan korban memberikan sekitar 500-600 diamond jika korban mau memberikan foto telanjang tubuhnya.
Adapun diamond merupakan alat transaksi dalam game untuk mengoptimalkan performa permainan.
“Tersangka juga memaksa korban untuk mau diajak VCS atau video call sex melalui aplikasi WhatsApp. Jadi anak-anak itu menjadi korban daripada tersangka dengan janji diberikan diamond,” kata dia.
Baca juga: Free Fire Jadi Game Mobile Terbaik 2021
Menurut Reinhard, kasus ini bermula dari adanya surat Komisi Perlindungan Anak (KPAI) dan laporan polisi bernomor LP/A/0574/IX/2021/SPKT.Dittipidsiber Bareskrim tanggal 22 September 2021.
Ia menjelaskan, sekitar bulan Agustus 2021, salah satu orangtua korban berinisial D ingin mengecek ponsel anaknya yang masih berumur 9 tahun. Namun, si anak mengatakan ‘Tunggu dulu’ sehingga orangtuanya pun curiga.
Saat ponsel anak tersebut diperiksa, orangtua menemukan video porno dan percakapan WhatsApp berkonten dewasa.
“Setelah ditanya kepada D yang berumur 9 tahun ini bahwa video ini dikirim oleh teman main game-nya bernama Reza,” ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.