JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengaku belum mendapatkan informasi seputar wacana perombakan atau reshuffle kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
"Reshuffle? Saya tanya tokek Istana dulu," kata Arsul saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (29/11/2021).
Anggota Komisi III DPR itu mengatakan, terkait reshuffle, hal itu sepenuhnya merupakan keputusan dari Presiden Jokowi.
Baca juga: Beredar Kabar Reshuffle pada Rabu Pon 8 Desember, Ini Kata Stafsus Mensesneg
Ia juga mengaku belum ada pembicaraan antara Presiden dan pimpinan partai politik koalisi meski wacana yang berhembus menyebut reshuffle dilakukan pekan depan.
Arsul juga mengatakan bahwa Presiden tak pernah mengajak pimpinan partai politik bertemu dalam waktu dekat sebelum melakukan reshuffle.
"Jadi kalau dalam waktu yang sangat dekat, sangat dekat itu bisa dua kali 24 jam itu baru bisa presiden memberitahukan," kata dia.
Kendati demikian, Arsul mengatakan bahwa Presiden hanya mengajak komunikasi dengan partai politik di mana menteri yang akan di-reshuffle bernaung.
"Kalau terkena reshuflle itu dari menteri partai A, ya partai B enggak diajak," ucap dia.
Baca juga: Soal Wacana Reshuffle, PAN Belum Siapkan Nama untuk Jadi Menteri
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyatakan kemungkinan untuk merombak kabinet tetap terbuka.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam wawancara eksklusif Rosi di Kompas TV, Senin (16/11/2020).
Mulanya, Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosiana Silalahi menanyakan alasan Jokowi tak merombak kabinet meskipun merasa kesal, karena para menterinya dinilai tak bekerja optimal menangani pandemi Covid-19.
Jokowi menjawab performa para menterinya dalam melakukan kerja tim saat ini cukup bagus sehingga ia belum merasa perlu melakukan reshuffle di tahun pertama seperti di periode 2014-2019.
Baca juga: Wacana Reshuffle, PAN: Apa Pun Keputusan Presiden, Kami Hormati
Rosi kemudian menanyakan apakah jawaban Jokowi itu menandakan tak akan ada reshuffle kabinet, Jokowi menjawab diplomatis.
"Ya bisa aja. Bisa saja minggu depan, bisa aja bulan depan, bisa aja tahun depan," ucap Jokowi lantas tertawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.