JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Data dan IT Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, saat ini angka kesembuhan Covid-19 di Indonesia sedang berada di puncaknya, yakni pada angka 96,43 persen.
Berdasarkan data, kata dia, angka tersebut sudah bertahan selama 10 hari.
"Angka kesembuhan, dalam posisi puncak yaitu di angka 96,43, tetapi angka ini sudah bertahan selama 10 hari. Tidak naik lagi, berarti jumlah orang yang sembuh dengan jumlah orang yang sakit saat ini kondisinya cukup setara," ujar Dewi dalam talkshow daring Satgas Covid-19, Senin (29/11/2021).
Dari data grafik pula, kata dia, angka kesembuhan Covid-19 di Indonesia terus mengalami kenaikan.
Baca juga: UPDATE 29 November: Tambah 419, Kasus Sembuh dari Covid-19 Kini 4.104.333
Hal tersebut menunjukkan bahwa Indonesia pernah berada dalam kondisi angka kesembuhan yang terus meningkat.
"Tapi sekarang bukan naik lagi, melainkan kondisinya sudah mulai sama selama 10 hari, 96,43 persen," kata Dewi.
Menurut Dewi, stagnannya angka kesembuhan tersebut bisa menjadi rawan apabila penambahan kasus lebih banyak daripada jumlah orang yang sembuh.
Sementara apabila dibandingkan dunia, kata dia, angka kesembuhan di Indonesia tersebut masih terbilang cukup baik.
Saat ini, angka rata-rata kesembuhan dunia adalah 90 persen.
Sementara angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia saat ini disebutkannya masih menjadi pekerjaan rumah (PR) karena masih di angka 3,38 persen, sedangkan angka kematian dunia di bawah 2 persen.
Di Indonesia, kata dia, angka kematian yang sangat tinggi terjadi pada Juli-Agustus, yakni dari 7.900 menjadi 35.000.
Baca juga: Omicron Jadi Varian Terbaru Covid-19, Mengapa Virus Terus Bermutasi?
Jumlah tersebut naik hampir lima kali lipat dan bertahan selama dua bulan lamanya.
Setelah itu, kata dia kasus pun mulai turun sehingga angka kematian juga mulai turun, menjadi -77 persen.
"Bahkan sekarang selama 28 hari angka kematian dalam satu bulan hanya 403 orang, sangat kecil. Jadi ini yang harus dipertahankan," ujar dia.
"Ke depannya bagaimana meningkatkan pelayanan kesehatan, jangan sampai tidak cukup atau masuk ke dalam kondisi yang gawat," ucap Dewi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.