KOMPAS.com – Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah terus berupaya mempercepat laju vaksinasi di Indonesia.
Upaya itu salah satunya dilakukan dengan memberdayakan unsur Tentara Nasional Indonesia- Kepolisian Negara Republik Indonesia (TNI-Polri) serta kementerian atau lembaga lain.
"Pemerintah juga akan mendorong kepala daerah untuk menyerap segera vaksin yang ada dan memberikan edukasi pada masyarakat terkait manfaat vaksinasi," katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (26/11/2021).
Seperti yang telah disampaikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), sampai akhir tahun 2021, vaksinasi ditargetkan mampu mencapai 70 persen penduduk.
Baca juga: Kominfo: Hoaks Covid-19 dan Vaksinasi Paling Banyak Beredar di Facebook
Wiku menyatakan, saat ini target vaksinasi secara nasional untuk dosis pertama adalah 60 persen pada November 2021.
“Sedangkan target vaksinasi pada Desember 2021 yaitu 70 persen dari target populasi atau dari total 208.000.000 orang," kata Wiku dalam konferensi pers daring, Kamis (25/11/2021).
Untuk mendukung capaian target tersebut, lanjut dia, pemerintah terus berupaya menambah stok vaksin di Tanah Air.
Pada Desember 2021 nanti, imbuh Wiku, persediaan vaksin akan bertambah sekitar 102 juta dosis, baik yang berasal dari skema pembelian maupun hibah.
Baca juga: Menag: WNI Tak Perlu Booster Vaksin Covid-19 Masuk Arab Saudi, Penerbangan Bisa Langsung
Bersamaan dengan itu, pemerintah juga melakukan upaya lain seperti penyediaan minimal satu unit cold chain di setiap gudang penyimpanan vaksin di provinsi.
Lebih lanjut Wiku mengatakan, saat ini 26 ibu kota provinsi di Indonesia telah mencapai target lebih dari 70 persen vaksinasi di bulan November 2021.
"Upaya percepatan vaksinasi akan terus dilakukan di tiap daerah. Semoga capaian 70 persen ini akan tercapai pada seluruh daerah di akhir 2021," ucap dia.
Presiden Jokowi telah sendiri berulang kali menginstruksikan jajarannya untuk mempercepat vaksinasi Covid-19.
Baca juga: Waspadai Varian Corona B.1.1529 di Afrika, Kemenkes Percepat Cakupan Vaksinasi
Orang nomor satu di Indonesia ini ingin cakupan vaksinasi mencapai 70 persen pada akhir tahun 2021.
"Mengenai vaksinasi agar dilakukan secara serius agar target yang diberikan bisa tercapai di akhir tahun," kata Jokowi, saat membuka rapat terbatas evaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 bersama para menteri di Istana Negara, Jakarta, Senin (22/11/2021).
Untuk mengejar target tersebut, ia meminta jajarannya proaktif, salah satunya dengan menggencarkan vaksinasi door-to-door atau dari pintu ke pintu.
Berdasarkan data pemerintah hingga Kamis (25/11/2021), jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi dosis kedua sebanyak 92.719.683 orang atau 44,52 persen dari total target sasaran vaksinasi.
Baca juga: Kadinkes Banyumas Akui Berat Kejar Cakupan Vaksinasi Covid-19 hingga 95 Persen
Sementara itu, jumlah yang sudah disuntik vaksin dosis pertama sebanyak 137.098.677 orang atau 65,83 persen.
Pemerintah telah menetapkan sasaran vaksinasi dengan total 208.265.720 orang untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity.
Sasaran vaksinasi itu terdiri atas tenaga kesehatan (nakes), lanjut usia (lansia), petugas publik, masyarakat rentan, dan masyarakat umum termasuk anak-anak usia 12-17 tahun.
Di samping vaksinasi, pemerintah tidak jenuh mengimbau agar masyarakat terus mematuhi protokol kesehatan (prokes) lewat penerapan 6M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.
Baca juga: Tersisa 3 Kasus Aktif Covid-19 di Maluku, Satgas Minta Warga Tetap Patuhi Prokes
Tulisan ini telah tayang sebelumnya dengan judul "Jokowi Targetkan Vaksinasi Covid-19 Capai 70 Persen Penduduk Akhir 2021, Ini Upaya Pemerintah".
Penulis: Fitria Chusna Farisa | Editor: Icha Rastika
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.