Kuasa hukum Anggiat, Clanse Pakpahan, menyebutkan bahwa kliennya saat itu memang sedang emosi lantaran sedang sakit gigi selama di pesawat.
Baca juga: Profil Arteria Dahlan, Anggota Dewan yang Kerap Timbulkan Kontroversi
Selain itu, lanjut Clanse, emosi Anggiat meningkat lantaran selama penerbangan dirinya menahan buang air kecil di pesawat.
"Kebetulan pada saat perjalanan dari Bali ke Jakarta, (Anggiat) kondisi giginya lagi kumat. Mungkin di pesawat nahan pipis. Perempuan menahan pipis, emosi enggak stabil," ujar Clanse.
Gara-gara sakit gigi dan menahan buang air kecil, Anggiat akhirnya menerobos antrean pengambilan koper Arteria Dahlan dan ibunya di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta. Di situlah terjadi percekcokan.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin berpandangan, kasus percekcokan itu sejatinya merupakan kasus sepele yang tidak perlu menjadi besar apabila kedua belah pihak tidak membawa-bawa jabatan.
"Besar dan menjadi perhatian publik karena ada indikasi abuse of power (penyalahgunaan jabatan). Kasus sepele jadi besar karena bawa-bawa jabatan," kata Ujang saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/11/2021).
Baca juga: Maafkan Anggiat Pasaribu, Ibunda Arteria Dahlan: Peristiwa Kemarin Sangat Mengagetkan
Ujang menilai, semestinya seorang pejabat atau keluarganya menghindari penyalahgunaan kekuasaan dengan menggunakan jabatan atau kekuasaan untuk bertahan dan menyerang yang lain.
Ia mengingatkan, jabatan hendaknya bukan untuk disombongkan. Semakin tinggi jabatan yang disandang, orang itu semestinya semakin merunduk.
"Jangan bawa-bawa jabatan jika berkelahi. Bawa-bawa jabatan itu cermin pejabat dan keluarga pejabat yang terlalu mengagung-agungkan jabatan," ujar Ujang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.