KOMPAS.com – Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kasus Covid-19 di Indonesia yang mulai terkendali diharapkan bisa mengakhiri status pandemi menjadi endemi.
Dia pun mengingatkan, Indonesia harus terus mempertahankan kondisi kasus yang terkendali di tengah lonjakan kasus di berbagai negara di dunia.
Menurutnya, terkendalinya kasus Covid-19 di Indonesia seharusnya bisa disikapi dengan hati-hati dan mulai menyusun rencana menuju tahapan perkembangan kasus yang lebih terkendali, yaitu status endemi.
"Perlu menjadi perhatian, transisi menuju endemi dapat sewaktu-waktu terhambat akibat lonjakan kasus yang kembali terjadi," katanya dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (23/11/2021).
Untuk itu, Wiku mengharapkan kerja sama berbagai elemen masyarakat untuk menyukseskan target pengendalian Covid-19.
Baca juga: Persiapan Menuju Endemi Covid-19, Kepatuhan Protokol Kesehatan Tetap Jadi Prioritas
Ada sejumlah upaya yang dapat dilakukan agar target menuju endemi dapat terealisasi. Pertama, penetapan indikator endemi secara luas atau percakupan daerah dilakukan pemerintah dan berkonsultasi dengan pakar.
Kedua, pemantauan kasus melalui surveilans kasus dan genomik Covid-19 secara konsisten.
Ketiga, terus menekan angka kasus berat dan kematian menjadi angka kesembuhan yang tinggi melalui upaya vaksinasi, perawatan, serta pengobatan kasus yang berkualitas.
Keempat, menjaga laju penularan tetap dalam kondisi rendah dan terkendali melalui upaya testing dan tracing, penyesuaian aktivitas masyarakat yang aman dan produktif serta mobilitasnya.
"Kami berharap perkembangan kasus di Indonesia yang semakin baik ini tetap bertahan. Bahkan pascaperiode Natal dan Tahun Baru (Nataru) sering kali menimbulkan lonjakan kasus," katanya mengutip laman covid19.go.id, Selasa.
Baca juga: Inmendagri Nataru, Ibadah Natal Hanya Boleh Diikuti 50 Persen Kapasitas Gereja
Untuk itu, Wiku berharap momen nataru mendatang menjadi pembuktian kepada dunia bahwa Indonesia mampu mengantisipasi lonjakan kasus walau memasuki periode libur panjang.
"Saya pun meminta masyarakat Indonesia juga berempati untuk negara lain karena pandemi Covid-19 baru akan selesai bila semua negara dapat mengendalikan kasus, sehingga mendukung proses pemulihan ekonomi global," katanya.
Lebih lanjut, Wiku turut mengedukasi masyarakat agar mudah memahami perihal endemi berdasarkan ilmu epidemiologi.
Dia menjelaskan, jika berdasarkan luas penularannya, kondisi penularan suatu penyakit, termasuk Covid-19, dapat dibagi menjadi tiga bagian.
Pertama, tahapan epidemi. Kondisi ini berarti peningkatan kasus penyakit yang cepat di wilayah tertentu.