Dia mencontohkan, Covid-19 yang awalnya ditemukan pada Desember 2019 di Kota Wuhan, China dan terus menyebar sampai seluruh penjuru Negeri tersebut.
Kedua, yaitu tahapan pandemi. Kondisi ini adalah peningkatan jumlah kasus Covid-19 secara cepat dan bersamaan di banyak negara, bahkan di seluruh dunia.
Contohnya adalah penetapan pandemi Covid-19 di seluruh dunia oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020 hingga kini.
Kondisi kasus yang masih tergolong tinggi di beberapa negara merupakan lonjakan berulang setelah pelandaian. Contohnya ada di Amerika Serikat, Rusia, Inggris, dan Jerman.
Baca juga: Menurut Ahli Epidemiologi, Ini yang Dimaksud dengan Endemi Covid-19...
Ketiga, yaitu endemi. Kondisi ini kasus masih tetap ada di beberapa wilayah dengan jumlah kasus rendah dengan laju penularan yang stagnan.
"Tahapan epidemi menjadi pandemi Covid-19 telah banyak memberikan pelajaran bagi kita. Khususnya terkait pentingnya mencegah agar lonjakan kasus tidak lagi terjadi di kemudian hari," tegas Wiku.
Adapun, pemerintah saat ini tengah menggencarkan program vaksinasi sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran Covid-19 dengan cara memperkuat kekebalan komunitas dan meminimalkan risiko bagi mereka yang terpapar.
Oleh karena itu, pemerintah juga mengajak semua pihak tidak lengah dan tetap mewaspadai penyebaran virus corona dengan disiplin menerapkan prokes.
Dalam hal ini, Satgas Penanganan Covid-19 telah memperketat anjuran prokes untuk melindungi diri lebih maksimal, dari 3M menjadi 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas.
Baca juga: Dua Tahun Jokowi-Maruf, Vaksinasi Covid-19 dan Harapan Menuju Endemi
Tak hanya itu, Satgas Penanganan Covid-19 juga telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) No. 16/2021 yang menyebutkan, setiap individu yang melaksanakan perjalanan wajib menerapakan dan mematuhi prokes 6M.
Prokes 6M yang dimaksud adalah memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.