JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin memastikan bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) adalah mitra pemerintah dalam penanggulangan terorisme.
Hal tersebut disampaikan Ma'ruf, menyusul adanya desakan sekelompok orang yang ingin membubarkan MUI karena ada salah satu pengurusnya yang ditangkap atas dugaan terlibat jaringan terorisme.
Ma'ruf mengatakan, MUI telah menjadi rekan pemerintah dalam memberantas terorisme sehingga penangkapan anggotanya tidak dapat dihubungkan dengan terorisme.
Baca juga: Tanggapi Tuntutan Pembubaran MUI, Wapres Maruf Amin: Tidak Rasional
"MUI bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus melakukan upaya-upaya untuk kontra radikalisme dan deradikalisasi," kata Ma'ruf yang merupakan Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat, Selasa (23/11/2021).
"Jadi, kalau MUI secara lembaga dianggap tidak memperhatikan terorisme, itu suatu kesalahan besar karena memang sejak awal MUI sudah merupakan partner pemerintah dalam penanggulangan terorisme," ujar dia.
Ma'ruf mengatakan, komitmen MUI dalam memberantas terorisme telah ditunjukkan sejak lama.
Baca juga: PKB Tolak Pembubaran MUI, Dorong Evaluasi dan Audit Keuangan
MUI bahkan merupakan salah satu lembaga yang turut menginisiasi terbentuknya BNPT sejak penanggulangannya masih dalam bentuk desk terorisme di Menko Polhukam.
"TPT (Tim Penanggulangan Terorisme) ini bersama desk terorisme terus melakukan upaya-upaya sosialisasi dalam rangka menangkal terorisme, radikalisme, bahkan MUI bersama ormas-ormas Islam lainnya, bersama Menko Polhukam menginisasi lahirnya BNPT," kata dia.
Oleh karena itu, Ma'ruf menilai adanya upaya yang disinyalir sebagai penyusupan teroris ke dalam MUI merupakan kejadian yang tidak dapat dihindari.
Baca juga: Anggota Diduga Teroris, Ketua MUI: Jadi Sarana Introspeksi