JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera meminta menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju untuk fokus menyelesaikan tugas, bukan malah memikirkan pencalonan presiden 2024.
Hal ini disampaikan Mardani merespons kebijakan-kebijakan Menteri BUMN Erick Thohir yang dinilai sejumlah pihak sebagai upaya persiapan menjelang Pemilihan Presiden 2024.
"Semua fokus selesaikan amanah dan biar rakyat yang menilai," kata Mardani saat dihubungi, Selasa (23/11/2021).
Baca juga: Erick Thohir Dinilai Mulai Bersiap Jelang 2024, Demokrat: Masih Butuh Pembuktian
Mardani pun menyoroti pemasangan video Erick di layar mesin anjungan tunai mandiri (ATM) yang dinilainya tidak etis.
"Semua menteri tidak etis memasang diri di mana pun, kecuali di media berbayar. Tidak boleh menggunakan kesempatan untuk mem-branding diri sendiri," ujar dia.
Mardani mengatakan, Erick memiliki kapasitas jika menjadi calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
Namun, ia mengingatkan, Erick masih memiliki ujian dalam mengelola BUMN berkaca dari adanya sejumlah perusahaan pelat merah yang bermasalah.
"Pak Erick anak muda punya kapasitas. Tapi pengelolaan BUMN menjadi ujian bagi beliau dengan masih banyak BUMN sekarat bisa jadi catatan," kata Mardani.
Baca juga: Waketum PPP Nilai Erick Thohir Potensial Jadi Capres atau Cawapres
Diberitakan, Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno berpandangan, Erick tengah memoles citra agar dapat masuk bursa pencalonan presiden untuk Pilpres 2024 mendatang.
Adi mengatakan, hal itu terlihat dari video Erick Thohir yang dipasang di mesin-mesin anjungan tunai mandiri (ATM) bank milik negara serta permintaan Erick agar toilet di pom bensin digratiskan.
"Bagian memoles citra agar Erick terlihat bekerja serius sebagai menteri. Tentu yang diharapkan efek positif dan bisa diperhitungkan masuk nominasi capres 2024. Sejauh ini Erick belum masuk arus utama pembicaraan pencapresan," kata Adi saat dihubungi Kompas.com, Selasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.