KOMPAS.com – Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya mengedukasi masyarakat terkait rencana pemerintah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 di seluruh wilayah Tanah Air.
Sebab, kata Jokowi, terdapat pihak-pihak yang menolak rencana pemerintah untuk menerapkan PPKM level 3 jelang libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru).
"Ada beberapa yang menolak pemberlakuan PPKM Level 3 ini karena memang menginginkan situasi menjadi normal kembali," imbuhnya saat membuka rapat terbatas evaluasi PPKM bersama para menteri di Istana Negara, Jakarta, Senin (22/11/2021).
Baca juga: Jadi Indikator PPKM, Cakupan Vaksinasi Lansia Disebut Menkes Melesat di Atas 50 Persen
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengaku paham akan dampak pemberlakuan pembatasan, terutama pada penurunan pariwisata.
Namun demikian, ia juga mengingatkan bahwa lonjakan pandemi Covid-19 akan berakibat pada penurunan ekonomi.
"Kami harus ingat bahwa apa pun, terutama pariwisata di Bali, memang terdampak paling dalam. Akan tetapi juga perlu dijelaskan bahwa apabila situasi tidak terkendali justru akan memukul balik ekonomi dan pariwisata di Indonesia," ujar Jokowi.
Oleh karenanya, ia juga meminta para menteri menyampaikan perkembangan kasus Covid-19 di sejumlah negara, utamanya kenaikan kasus di Eropa.
Baca juga: Pesan Jokowi ke Luhut soal PPKM: Belajar dari Lonjakan Kasus di Eropa
Sebab, sebut Jokowi, situasi tersebut yang mendasari pemerintah untuk menerapkan PPKM level 3 di seluruh daerah.
Adapun PPKM level 3 di seluruh wilayah Indonesia akan berlaku selama sepekan, mulai Jumat (24/12/2021) hingga Minggu (2/1/2022).
Selain PPKM level 3 di seluruh wilayah, pemerintah sendiri telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mencegah lonjakan Covid-19 jelang libur Nataru.
Sebab, berkaca dari pengalaman sebelumnya, libur panjang mengakibatkan kenaikan mobilitas masyarakat yang pada akhirnya meningkatkan penularan virus SARS-CoV-2.
Baca juga: Studi Temukan Hubungan Virus Corona SARS-CoV-2 dan Sel Paru-paru Manusia
Sejumlah upaya yang disiapkan pemerintah itu mulai dari penyiapan rumah sakit (rs), hingga percepatan vaksinasi.
Sebagai langkah lanjut, Jokowi meminta jajarannya agar menjalankan upaya tersebut secara serius.
Meski saat ini situasi pandemi virus SARS-CoV-2 di Indonesia sudah menunjukkan perbaikan, tetapi ia tidak ingin ada lagi peningkatan Covid-19 akibat libur Nataru.
"Selama sepekan terakhir kasus aktif di Indonesia menurun 892 kasus dari 9.018 kasus pada Minggu (14/11/2021) menjadi 8.126 kasus per Minggu (21/11/2021),” ujar Jokowi.
Baca juga: UPDATE 28 Februari 2021: Terdapat 155.765 Kasus Aktif di Indonesia