Lucius dan Trubus sama-sama berpendapat bahwa perlu ada sanksi yang dijatuhkan kepada pejabat yang anggota keluarganya mempertontonkan arogansi di muka umum.
"Soal arogansi keluarga ya mungkin bisa dibawa ke jalur hukum umum, tetapi tetap saja mendesak agar ada tindakan tegas kepada pejabat yang membiarkan jabatannya dipakai sebagai tameng bagi keluarganya," kata Lucius.
Sementara itu, Trubus menilai langkah Polri yang mencopot Kapolres Tebing Tinggi AKBP Agus Sugiyarso sebagai sanksi setelah sang istri pamer uang di media sosial.
"Harus ada sanksi yang tegas kepada mereka, seperti yang kemarin dilakukan kepada kapolres yang istrinya memamerkan uang segepok itu. Walaupun itu uang arisan, apapun alasannya tidak dibenarkan karena itu mempertontonkan, mengundang reaksi negatif publik, kasus ini kan sama," kata Trubus.
Video cekcok antara ibunda Arteria dengan seorang perempuan yang mengaku sebagai keluarga anggota TNI di Bandara Soekarno-Hatta viral di media sosial.
Setelah video itu beredar, publik kemudian mempertanyakan terkait privilese anggota keluarga TNI karena perempuan yang cekcok itu tampak dijemput oleh mobil dinas TNI.
Tidak hanya itu, Arteria juga menyatakan bahwa perempuan itu bahkan bisa mengatur sejumlah orang yang disebutnya sebagai protokoler TNI.
"Kalau anak bintang tiga kok bisa nyuruh-nyuruh protokoler TNI? Saya saja, orangtua saya, enggak bisa. Kok bisa menggunakan protokoler TNI di bandara, menyuruh-nyuruh semua orang, 'Mana kapolres, mana siapa, lu enggak tahu siapa gue' dan sebagainya," kata Arteria, Senin (22/11/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.