Prinsip tersebut, yaitu lawfulness, fairness, transparency, and reciprocity, serta mendorong penyusunan rekomendasi kebijakan untuk penggunaan identitas digital.
Lebih lanjut, Johnny menyatakan, isu dalam tiga prioritas Presidensi G20 Indonesia di masing-masing Working Group (WG) dan Engagement Group (EG) G20 telah disusun ke dalam tiga klaster, yaitu Global Health, Transformasi Ekonomi Digital, dan Transisi Energi.
Johnny menjelaskan, pihaknya mengidentifikasi potensi irisan berbagai isu prioritas di masing-masing working group dan engagement group terkait isu digital yang dibahas dalam DEWG.
"Koordinasi antara sejumlah working groups dan engagement groups sangat penting dalam memastikan streamlining isu digital pada Presidensi G20 Indonesia," tegasnya.
Pertemuan kali ini, lanjutnya, ditujukan untuk mengidentifikasi potensi irisan isu digital lintas WG dan EG.
Baca juga: Menkominfo: IGDX 2021 Bantu Perkembangan Industri Game Lokal
Hasil dari diskusi diharapkan dapat menjadi subject-for-discussion, sebagai referensi awal pemetaan kebutuhan koordinasi yang perlu didorong lebih lanjut.
"Mengingat isu digital economy memiliki aspek multidimensi yang dapat beririsan dengan isu-isu lainnya, Kemenkominfo mendorong agar sinergi antarkementerian dan lembaga yang menjadi pengampu pada seluruh working groups dan engagement groups dapat semakin ditingkatkan," ujarnya.
Johnny pun mengajak pemangku kepentingan untuk menyepakati streamlining isu digital.
Menurutnya, hal itu ditujukan agar dapat membuka serta mengawal berbagai diskusi dan koordinasi lanjutan lain berkaitan dengan pembahasan isu digital.
"Semoga rapat hari ini dapat menjadi tonggak semangat utama bagi suksesnya Indonesia dalam mendorong dan menavigasikan kompas pembahasan isu transformasi digital nasional maupun global demi mewujudkan Indonesia yang makin terkoneksi, makin digital, dan makin maju," ungkapnya.
Baca juga: Menkominfo: Siaran TV Digital Tahap I Siap Mengudara
Johnny menambahkan, Presidensi G20 Indonesia merupakan momentum yang dapat membawa manfaat ekonomi sekaligus mendorong akselerasi agenda transformasi digital Indonesia.
“Forum G20 sebagai Forum Ekonomi utama global memiliki posisi strategis karena secara kolektif mewakili sekitar 65 persen penduduk dunia, 79 persen perdagangan global, dan setidaknya 85 persen perekonomian dunia,” ujarnya.
Dia juga menyebutkan, Presidensi G20 Indonesia diestimasikan dapat membawa manfaat ekonomi selama pelaksanaan G20.
Manfaat itu berupa peningkatan konsumsi domestik hingga Rp 1,7 Triliun, penambahan pendapatan domestik bruto (PDB) nasional hingga Rp 7,4 Triliun, pelibatan usaha mikro kecil menengah (UMKM), serta penyerapan tenaga kerja sekitar 33.000 orang di berbagai sektor.
"Diperkirakan 1,5 sampai dua kali lebih besar dari pelaksanaan International Monetary Fund and World Bank Group (IMF-WBG) Annual Meetings 2018 di Bali," ujarnya.
Baca juga: Jelang Gelaran KTT G20 di Bali, Infrastruktur Kawasan Dibenahi
Sebagai informasi, dalam agenda itu, Johnny didampingi Sekretaris Jenderal Kemenkominfo Mira Tayyiba, Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Ismail, dan Direktur Utama BAKTI Anang Latif.
Hadir pula Staf Khusus Menkominfo Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dan Digital Dedy Permadi, Direktur Ekonomi Digital I Nyoman Adhiarna, serta Direktur Pemberdayaan Informatika Bonnie Pudjianto.
Sementara itu, secara virtual, hadir Staf Ahli Bidang Konektivitas, Pengembangan Jasa, dan Sumber Daya Alam Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi, Duta Besar Indonesia untuk PBB HE Dian Triansyah Djani, Deputi Bidang Informasi dan Data Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Mochamad Hadiyana dan Kepala Badan Litbang SDM Kominfo Hary Budhiarto.
Dari mitra industri hadir Presiden Director PT XL Axiata Tbk Dian Siswarini, Direktur and Chief Strategic Transformation Information Officer XL Axiata Yessie D Yosetya, Co-Chair of Youth20 Indonesia 2022 Gracia Paramitha, dan Chair L20 Rekson Silaban.
Baca juga: RI Jadi Presidensi G20, Sri Mulyani: 3.000 Lapangan Pekerjaan Baru Akan Terbuka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.