Hal inilah yang masih menjadi persoalan yang belum terpecahkan hingga saat ini.
"Misalnya ini pendanaan datang, investasi datang, kan harganya (energi baru) tetap lebih mahal dari batu bara. Siapa yang bayar gap-nya ini. Ini yang belum ketemu. Negara kita? nggak mungkin. Angkanya berapa ratus triliun. Nggak mungkin. Atau dibebankan masyarakat, tarif listrik naik? Juga tidak mungkin," kata Kepala Negara.
Terkait hal ini, Jokowi meminta jajarannya mulai dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Menteri ESDM, hingga Menteri BUMN untuk melakukan kalkulasi.
Baca juga: Jokowi Minta Pertamina dan PLN Siapkan Transisi dari Energi Fosil ke Energi Hijau
Jokowi ingin mengetahui detail kenaikan dan harga yang harus dibayar untuk mewujudkan transisi energi dan mencari solusi pendanaannya.
Hitung-hitungan itu nantinya bakal Jokowi sampaikan ke para pemimpin dunia dalam forum KTT G20 di Bali.
"Karena kalau ini bisa kita transisikan, pasti ada harga yang naik, lha pas naik ini, pertanyaannya siapa yang bertanggung jawab. Pemerintah? masyarakat? atau masyarakat global? Mau mereka nombokin ini? Bukan sesuatu yang mudah," kata Presiden.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.