JAKARTA, KOMPAS.com - Covovax merupakan vaksin ke-11 yang mendapat izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Kamis (18/11/2021).
Covovax diproduksi oleh Serum Institute of India Pvt Ltd, India (SII). Selain nama itu, perusahaan juga menghadirkan produk vaksin dengan nama Covavax dan Novavax.
Vaksin tersebut dibuat dengan teknologi platform rekombinan protein subunit glikoprotein spike menggunakan vaksin adjuvant Matrix-M1.
Covovax juga sudah memenuhi persyaratan evaluasi yang dikeluarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca juga: 11 Vaksin Covid-19 Dapat Izin BPOM, Kenali Efikasi dan Efek Sampingnya
Berikut ini fakta-fakta seputar vaksin Covovax:
BPOM mengatakan, hasil evaluasi vaksin Covovax dari aspek khasiat menunjukkan, efikasi atau tingkat kemanjuran vaksin ini setelah 7 hari pemberian dua dosis pada kelompok dewasa usia 18 tahun ke atas yaitu sekitar 89,7-90,4 persen pada semua kasus Covid-19 dengan berbagai tingkat keparahan.
Sementara itu, efikasi vaksin ini pada kasus Covid-19 dengan tingkat keparahan sedang dan berat sekitar 86,9-100 persen.
Selanjutnya, efikasi vaksin pada kelompok lanjut usia berdasarkan uji klinik fase 3 di Inggris adalah 88,9 persen.
Adapun hasil uji klinik fase 2/3 di India menunjukkan respons imun yang baik dari pengukuran 14 hari setelah pemberian Vaksin Covovax dosis kedua.
Baca juga: Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covovax, BPOM: Efikasi 89-90 Persen
Covovax dapat digunakan untuk kelompok dewasa usia 18 tahun ke atas dengan pemberian 5 mikrogram per dosis sebanyak dua kali dan interval pemberian 21 hari.
Vaksin ini disimpan pada suhu 2-8 derajat celsius dan dapat disimpan menggunakan rantai dingin standar yang tersedia di negara-negara tropis.
Berdasarkan hasil evaluasi secara terperinci dari aspek keamanannya, efek samping yang dilaporkan dari uji klinik Vaksin Covovax bersifat ringan hingga sedang.
Efek samping yang paling sering dilaporkan, antara lain nyeri lokal (23,9-32 persen), tenderness (9,9-11,4 persen), sakit kepala (15,5- 19,9 persen), kelelahan/fatigue (8,7-17,9 persen), nyeri otot/myalgia (8,5-15,5 persen), dan demam (3,5-14,4 persen).
Baca juga: 5,7 Juta Dosis Vaksin Pfizer Datang dalam 3 Tahap, 3,5 Juta di Antaranya Donasi AS