Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Megawati-Puan-Prabowo Bertemu di Istana, Jadi Sinyal Terbuka Koalisi Gerindra-PDI P

Kompas.com - 22/11/2021, 09:27 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertemuan antara Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, dan Prabowo Subianto di Istana Negara pada Rabu (17/11/2021) hingga kini masih diperbincangkan.

Pertemuan itu kali pertama diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulis, saat mereka bertemu dalam pelantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Hasto mengatakan, pertemuan antara ketiga tokoh partai politik itu berlangsung di sebuah ruangan VVIP dan berjalan dengan hangat. Namun, Hasto tidak menjelaskan secara detail dalam kapasitas apa mereka bertemu, sebagai pejabat negara atau petinggi partai politik.

Megawati yang merupakan Presiden kelima RI dan Ketua Dewan Pengarah BPIP merupakan Ketua Umum PDI-P. Puan yang juga merupakan putri Megawati adalah Ketua DPR dan Ketua DPP PDI-P. Sedangkan Menteri Pertahanan Prabowo diketahui sebagai Ketua Umum Partai Gerindra.

Baca juga: Pertemuan Politik Prabowo-Megawati-Puan, Andi Mallarangeng Pertanyakan Kenapa di Istana

Hasto membeberkan detail bagaimana pertemuan ketiga tokoh itu bisa terjadi. Awalnya, kata dia, Prabowo sampai berjalan cepat untuk menghampiri Megawati.

"Lalu saya sampaikan ke Ibu, ada Pak Prabowo. Ibu Mega lalu menunggu, bersalam sapa dengan hangat, dan kemudian masuk ke ruangan VVIP bersama, dengan Mas Pramono Anung dan saya dampingi," kata Hasto dalam keterangannya, Kamis (18/11/2021).

Menurut dia, banyak hal yang didiskusikan ketiganya. Hasto mengatakan bahwa pertemuan itu membahas seputar politik kebangsaan dan berbagai dinamika politik nasional.

Baca juga: Bantah Jadi KSAD karena Anak Emas Jokowi dan Megawati, Jenderal Dudung: Saya Tidak Akan Mau Kalau Dibawa ke Politik

Lantas, banyak pihak mencoba menafsirkan makna dari pertemuan antara Megawati, Puan dan Prabowo tersebut dikaitkan dengan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Koalisi sangat terbuka

Tidah hanya publik, petinggi Partai Gerindra menganggap pertemuan itu sebagai sinyal semakin terbukanya koalisi dengan PDI-P untuk 2024.

"Soal kemungkinan koalisi di 2024 sangat terbuka sekali, PDI-P dan Gerindra punya sejarah pertemanan yang panjang," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman saat dihubungi, Minggu (21/11/2021).

Anggota Komisi III DPR itu mengatakan, Prabowo sudah akrab dengan Megawati maupun Puan sejak lama. Terkait politik, Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR itu mencontohkan bagaimana Gerindra dan PDI-P sempat bekerja sama dalam kontestasi Pemilu.

"Kami pernah kerja sama di (Pemilu) 2009 dan pernah berbeda pilihan di 2014 dan 2019, tetapi kami tidak pernah bermusuhan secara ideologi dengan mereka," ucapnya

Baca juga: Prabowo dan Megawati Bertemu di Istana, Habiburokhman: Kemungkinan Koalisi Gerindra-PDI-P Sangat Terbuka

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberi hormat kepada Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri saat hadir pada pembukaan Kongres V PDIP di Sanur, Bali, Kamis (8/8/2019). Kongres V PDIP yang berlangsung 8-11 Agustus 2019 tersebut dihadiri sekitar 2.170 peserta dari 514 Dewan Pimpinan Cabang (DPC), 34 Dewan Pimpinan Daerah (DPD), para pengamat dan sejumlah pimpinan partai politik. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/ama.ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberi hormat kepada Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri saat hadir pada pembukaan Kongres V PDIP di Sanur, Bali, Kamis (8/8/2019). Kongres V PDIP yang berlangsung 8-11 Agustus 2019 tersebut dihadiri sekitar 2.170 peserta dari 514 Dewan Pimpinan Cabang (DPC), 34 Dewan Pimpinan Daerah (DPD), para pengamat dan sejumlah pimpinan partai politik. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/ama.

Silaturahmi yang terjaga baik

Sementara itu, Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak enggan menyebut bahwa pertemuan ketiga tokoh itu sebagai pembuka sinyal koalisi untuk 2024.

Dahnil menilai, pertemuan itu harus dimaknai sebagai ajang silaturahmi antar tokoh partai politik.

Menurut dia, pertemuan itu menandakan bahwa komunikasi antara PDI-P dan Gerindra tetap terjaga dengan baik.

"Politik kita terlalu banyak membaca memproduksi teks dari simbol-simbol, lalu jadi ramai. Sebenarnya ini hal yang biasa saja," kata Dahnil saat dihubungi Kompas.com, Minggu.

"Apalagi Bu Mega dan Mbak Puan, dengan Pak Prabowo komunikasinya selama ini sangat cair dan bahkan ketika berkontestasi silaturahminya tetap baik, dan itu tetap dijaga."

Baca juga: Prabowo Bertemu Megawati dan Puan di Istana, Jubir: Silaturahim Terjaga Baik meski Pernah Berkontestasi

Lebih lanjut, Dahnil berharap pertemuan itu dimaknai sebagai bahan pembelajaran positif kepada semua pihak soal dinamika politik, antara Megawati dan Prabowo yang sempat berbeda pandangan.

"Bahwasanya, politik kita harus tetap guyub, harus tetap berkomunikasi atau tanda kutip kalau kata anak muda sekarang 'sering sering ngopi'," kata dia.

Peluang usung Prabowo bersama PDI-P

Jauh-jauh hari sebelum pertemuan itu, suara-suara koalisi antara PDI-P dan Gerindra sudah mengemuka.

Pada 27 Mei 2021, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani membuka sinyal koalisi dengan narasi bahwa Prabowo akan diusung bersama dengan PDI-P.

"Hubungan kita yang baik dengan PDI-P, saudara-saudara semua tahu. Sejak beliau belum ditetapkan Menhan sampai sekarang, baik, tidak ada masalah," kata Muzani.

"Itu jadi kemungkinan adanya peluang untuk dimungkinkannya Pak Prabowo maju bersama PDI Perjuangan," kata dia.

Baca juga: Kemesraan Mega-Prabowo Dinilai Sinyal Kuat Koalisi PDI-P Gerindra di 2024

Sementara itu, Hasto memberi lampu hijau atas kemungkinan koalisi PDI-P dan Gerindra.

"Kami membuka diri, pernyataan dari Mas Muzani mungkin karena melihat bagaimana kedekatan hubungan antara Pak Prabowo dengan Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Hasto dalam sebuah diskusi yang digelar PARA Syndicate, sehari setelah pernyataan Muzani.

Kemudian, pada Juni 2021, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad juga menyebut pihaknya terbuka berkoalisi dengan PDI-P pada Pilpres 2024.

Namun, ia mengatakan bahwa sejauh ini keputusan untuk membicarakan koalisi saat Pemilu belum dibahas internal partai.

"Kalau Gerindra sebagai partai nasionalis kan dengan partai-partai ya cocok-cocok saja. Kami pernah koalisi dengan partai lain, tentunya kalau koalisi dengan PDIP pun ya cocok saja," kata Dasco di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (3/6/2021) dikutip dari Kompas.tv.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Nasional
Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Nasional
Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Nasional
Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Nasional
Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Nasional
Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Nasional
Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Nasional
Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Nasional
KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

Nasional
Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Nasional
Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Nasional
Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Nasional
Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com