JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman masih banyak dicari oleh para pembaca Kompas.com.
Terbaru, dalam wawancara di Kompas TV, Dudung membantah tudingan bahwa ia dipilih menjadi KSAD karena anak emas Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Artikel yang berisikan bantahan Dudung akan hal tersebut pun menjadi berita terpopuler nasional.
Kemudian, berita tentang seruan agar Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri dibubarkan dan ajakan pembakaran polres-polres di Indonesia juga menarik perhatian pembaca.
Diketahui, seruan tersebut muncul dan beredar secara masif di media sosial. Seruan tersebut ditujukan kepada umat Islam di Indonesia.
Artikel yang berisikan seruan agar Densus 88 dibubarkan serta membakar polres-polres yang ada di Indonesia pun masuk dalam deretan berita populer nasional.
Berikut paparannya:
1. Dudung Bantah Jadi KSAD karena Anak Emas Jokowi dan Megawati
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menegaskan bahwa dirinya tidak akan mau apabila dipilihnya dia sebagai KSAD TNI terkait dengan unsur politik.
Hal tersebut disampaikan Dudung menanggapi adanya tudingan bahwa dirinya merupakan anak emas Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Megawati Soekarnoputri sehingga dipilih menjadi KSAD menggantikan Andika Perkasa yang diangkat sebagai Panglima TNI belum lama ini.
Menurut Dudung, pemilihannya sebagai KSAD TNI tidak ada unsur politiknya.
Selengkapnya baca juga: Bantah Jadi KSAD karena Anak Emas Jokowi dan Megawati, Jenderal Dudung: Saya Tidak Akan Mau Kalau Dibawa ke Politik
2. Polri Usut Seruan Lawan Densus 88
Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Dedi Prasetyo menyatakan, Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim tengah mengusut soal seruan untuk melawan Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri.
Selain itu, seruan tersebut mengajak umat Islam agar membakar polres-polres yang ada di Indonesia.
Seruan tersebut beredar di media sosial dan aplikasi percakapan WhatsApp.
Selengkapnya baca juga: Polri Usut Seruan Lawan Densus 88 hingga Bakar Polres
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.