Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Gus Halim Apresiasi Desa Mekar Jaya sebagai Desa Wisata Berbasis Kearifan Lokal

Kompas.com - 20/11/2021, 10:27 WIB
Nana Triana,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Abdul Halim Iskandar mengapresiasi keberhasilan Desa Mekar Jaya dalam mengembangkan wisata desa berbasis kearifan lokal.

Menteri yang akrab disapa Gus Halim itu mengatakan, desa wisata yang dikembangkan dari potensi lokal, baik budaya maupun potensi alam, dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi desa pascapandemi Covid-19.

"Kita dorong desa wisata untuk terus berkembang sesuai yang direncanakan, berdasar potensi desa, serta berbasis kearifan lokal" kata Agus dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (20/11/2021).

Hal itu diutarakan Gus Halim saat meresmikan sejumlah bantuan sarana dan prasarana pendukung obyek wisata Desa Mekar Jaya yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (19/11/2021).

Menurut Gus Halim, pembangunan desa berbasis kearifan lokal adalah prinsip mutlak yang tidak boleh dikesampingkan. Oleh karena itu, perkembangan teknologi dan modernisasi tidak boleh menggerus kearifan lokal yang ada.

Baca juga: Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem di Jatim, Kemendes PDTT Gandeng UB

Agus menekankan, tradisi dan budaya lokal desa adalah aset luar biasa yang harus terus-menerus dilestarikan untuk kemajuan dan kemandirian desa.

"Mau bikin apa saja untuk pertumbuhan ekonomi dan sumber daya manusia (SDM), jangan keluar dari budaya setempat. (Hal ini bertujuan) supaya desa-desa kita tetap sebagaimana adanya sampai kapan pun. Tidak tergerus oleh budaya-budaya luar," ujarnya.

Tradisi berbalas pantun

Pada kesempatan tersebut, Bupati Belitung Timur Burhanudin menyambut kedatangan Gus Halim beserta rombongan dengan pantun. Hal ini merupakan tradisi masyarakat Belitung.

"Darilah tepi berkayuh sampan, tak turun hujan airnya dangkal. Bukan maksud hati berlaku tidak sopan, berbalas pantun tradisi kearifan lokal," ujar Burhanudin.

Baca juga: Berkaca dari Capaian Petani di Sumsel, Gus Halim Ajak Petani Nasional Tingkatkan Produktivitas Pertanian

"Di dekat Pulau Melidang banyak ubur-ubur, melintas laut naiklah perahu. Sengaja dihadang inilah hajat orang Belitung Timur, yang biasa disebut Palang Pintu," ucap Burhanudin.

Tak mau kalah dengan Bupati Belitung, Gus Halim pun memperlihatkan kepiawaian dalam berpantun.

"Buah pepaya buah jambu, dimakan Pak Markum satu persatu. Izinkan saya menyapa Bapak Ibu, assalamu'alaikum warrahmatullahi wabbarakatuh," ujarnya saat tiba di destinasi wisata Desa Mekar Jaya.

"Pergi ke Sukabumi di waktu petang, mau membesuk seorang sahabat. Rombongan kami sudah datang, ingin masuk tapi masih dihambat," tambah Gus Halim.

"Paling enak makan sayur jamur, tambah nikmat bersama teman-teman. Lestarikan budaya pantun Belitung Timur, tetap selamat tidak hilang ditelan zaman," tutup Gus Halim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com