Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasan Sadeli
Pemerhati Sejarah Maritim

Pemerhati Sejarah Maritim | Lulusan Magister Ilmu Sejarah Universitas Indonesia.

 

Sinergi Pusat-Daerah Dalam Spirit Kemaritiman

Kompas.com - 19/11/2021, 20:34 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KEBUDAYAAN leluhur bangsa Indonesia adalah kebudayaan yang mencirikan suatu keragaman. Dalam hal profesi atau mata pencaharian pun tidak homogen.

Nenek moyang kita selain seorang pelaut, juga seorang petani. Artinya, kita memang bangsa agraris selain bangsa maritim.

Leluhur kita telah melaut sejak ratusan tahun silam. Leluhur kita juga sudah menerapkan pola bercocok tanam sejak ratusan atau bahkan ribuan tahun silam.

Keragaman budaya leluhur sudah selayaknya membuat kita beranjak dari pemikiran dikotomis, khususnya mengenai cara pandang kita tentang dua kebudayaan besar yakni agraris dan maritim.

Budaya agaris maupun budaya maritim, keduanya menjadi bagian yang tidak dapat dilepaskan sebagai identitas yang saling terintegasi dan mengakar dalam riwayat panjang perjalanan bangsa Indonesia.

Baca juga: Dunia Maritim Indonesia yang Kian Asing bagi Kalangan Generasi Muda Terpelajar

Meskipun laut sempat dinomorsekiankan dalam implementasi kebijakan pemerintah dalam waktu yang lama. Tetapi hal tersebut jangan sampai membuat kita menihilkan atau mengkritik kebudayaan agraris, dan meletakannya sebagai bidang yang bersebrangan dengan budaya maritim.

Dan lagi, sekarang masanya sudah berbeda. Masa pemerintahan saat ini justru berusaha menghidupkan budaya bahari sebagai bagian penting program pembangunan nasional jangka panjang.

Karena itu, apabila ada kritik yang dialamatkan terhadap pemerintah menyangkut sikap abai terhadap bidang kemaritiman jelas salah alamat. Atau sekurang-kurangya si pengkritik kurang update tentang berbagai upaya yang telah dan akan dilakukan pemerintah dibidang kemaritiman.

Pembahasan tentang pengkotakan agraris-maritim perlu kita hentikan. Pandangan dikotomis itu tidak lagi relevan, dunia maritim tidak lagi dipinggirkan, karena sejak bertahun-tahun lalu, pemerintah sudah mengarahkan fokus pada upaya membangun kembali budaya maritim Indonesia.

Bukan Sekadar Slogan

Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo sedemikian menaruh perhatian dan minat serius terhadap sektor kemaritiman.

Bahkan dapat dikatakan jika popularitas kata “maritim” menjadi semakin menanjak di era pemerintahan saat ini. Sektor kemaritiman telah diletakkan sebagai sektor yang menjadi akselerator ekonomi nasional.

Baca juga: IOJI Rilis Laporan Terbaru tentang Ancaman Keamanan Laut Indonesia

Presiden Joko Widodo menginginkan Indonesia mengokohkan identitas sebagai bangsa maritim yang tidak sekadar slogan semata, melainkan dibuktikan dengan segenap kerja nyata.

Dalam konteks ekonomi sebenarnya Indonesia belum sepenuhnya bertumpu pada ekonomi maritim. Dalam hal koneksi perdagangan maritim, misalnya, kita masih kalah oleh negara tetangga seperti Singapura.

Akan tetapi, Presiden Joko Widodo selalu menegaskan bahwa pemerintah tidak pernah surut dalam berupaya mengimplementasikan berbagai kebijakan bidang maritim, dengan mengajak peran aktif berbagai pihak, khususnya pemerintah daerah.

Untuk mengoptimalkan berbagai program kerja bidang kemaritiman, diperlukan adanya sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, terutama daerah kepulauan atau daerah pesisir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com