Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Klaim Moeldoko Terkait HAM, Kontras: Kami Butuh Action, Bukan Justifikasi

Kompas.com - 19/11/2021, 16:21 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) meminta pemerintah memberi aksi nyata untuk menyelesaikan berbagai persoalan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Tanah Air.

Hal itu disampaikan Wakil Koordinator Kontras Rivanlee Anandar menyusul pernyataan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang mengatakan pemerintah tak pernah menghindar terkait persoalan HAM.

“Pada waktu sekarang butuhnya action konkret negara menyelesaikan persoalan pelanggaran HAM, bukan lagi justifikasi,” terang Rivan pada Kompas.com, Jumat (19/11/2021).

Baca juga: Keluarga Farid Okbah dkk Bakal ke Mabes Polri-Komnas HAM Hari Ini

Rivan menyebut pernyataan Moeldoko tidak sejalan dengan sikapnya sebagai pejabat publik yang melakukan somasi dan langkah hukum pada aktivis HAM.

“Hal itu menunjukan pemerintah telah mengabaikan HAM,” ucap dia.

Terlebih, lanjut Rivan, pemerintahan Presiden Joko Widodo hingga saat ini belum menyelesaikan satu pun kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu.

“Sejak periode pertama Jokowi, permasalahannya masih dalam taraf bolak balik berkas antara kejaksaan dan Komnas HAM,” papar dia.

Dalam pandangan Rivan, negara sama sekali tak punya progres menyelesaikan persoalan pelanggaran HAM berat.

“Langkah (pemerintah) banyak yang mundur, seperti mengangkat terduga pelanggar HAM dalam pemerintahan, itu memperlihatkan tidak ada upaya yang berarti. Justru jelas menunjukan menghindari persoalan HAM,” pungkasnya.

Diketahui Moeldoko menyampaikan negara tak pernah menghindari persoalan HAM.

Pernyataan itu disampaikan Moeldoko pasca mendapatkan penolakan dari sejumlah massa aksi Kamisan di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (18/11/2021).

Baca juga: Moeldoko Klaim Pemerintah Tak Pernah Menghindar dari Persoalan HAM

Moeldoko ditolak peserta aksi Kamisan setelah menghadiri Festival HAM 2021. Massa meminta Moeldoko untuk pergi dan tak perlu berbicara di depan mereka.

Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi Kamisan di Semarang, Azis Rahmad menilai pemerintah belum menuntaskan kasus pelanggaran HAM.

Para peserta aksi juga mendesak pemerintah untuk mengentikan perampasan ruang hidup warga dan kerusakan lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com