JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Nasdem Nurhadi meminta perhatian Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar lebih selektif dalam mendistribusikan jenis vaksin Covid-19.
Hal tersebut disarankannya agar tidak terjadi vaksin Covid-19 yang terbuang sia-sia karena tak terpakai dan kedaluwarsa di sejumlah daerah.
"Setiap daerah memiliki pandangan dan informasi yang berbeda-beda perihal manfaat atau akibat yang diperoleh masyarakat setelah disuntik vaksin dengan jenis tertentu," kata Nurhadi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/11/2021).
Baca juga: Kemenkes Sebut Vaksin Covid-19 yang Kedaluwarsa di Polewali Mandar dalam Batas Wajar
Nurhadi menilai, efek yang diterima masyarakat di daerah tertentu setelah menerima vaksin Covid-19 pasti berbeda.
Menurut dia, ada masyarakat yang cocok maupun tidak cocok terhadap satu jenis vaksin tertentu.
Hal ini yang kemudian menyebabkan, ada jenis vaksin yang akhirnya terbuang percuma lantaran tidak terpakai.
"Oleh karenanya, Kemenkes tidak boleh asal kirim vaksin bila daerah menolak jenis vaksin tertentu," ujarnya.
Baca juga: Jokowi Minta Menkes Perhatikan Masa Kedaluwarsa Vaksin Covid-19 di 3 Provinsi
Nurhadi berpendapat, dengan selektifnya Kemenkes dalam pengiriman vaksin ke daerah, maka mampu mengantisipasi tidak terpakainya vaksin atau bahkan sampai kadaluwarsa.
Di sisi lain, Nurhadi juga mengingatkan terkait pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di sisa dosis pada vial terakhir.
Menurut dia, fasilitas kesehatan (faskes) seharusnya memastikan terlebih dahulu genap jumlah sasaran yang akan divaksinasi.
"Jadi, vaksinnya akan tetap terpakai dan tidak akan terbuang sia-sia," kata dia.
Baca juga: Anggota Komisi IX DPR: Jangan Sampai Ada Daerah yang Kekurangan Vaksin
Sebelumnya diberitakan, ratusan dosis vaksin Covid-19 di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, akan dimusnahkan dengan alat penghancur limbah medis.
Vaksin merek Sinovac, AstraZeneca, dan Moderna itu dibuang karena sudah kedaluwarsa atau rusak setelah lama tidak terpakai.
Kepala Dinas Kesehatan Polewali Mandar Andi Suaib Nawawi mengatakan, sebagian vaksin sudah kedaluwarsa sejak Mei 2021, sebagian lagi merupakan sisa dari kegiatan vaksinasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.