Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil 4 Tokoh yang Masuk Bursa Calon Ketua Umum PBNU

Kompas.com - 19/11/2021, 06:01 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nahdlatul Ulama (NU) bakal menggelar Muktamar ke-34 yang direncanakan terlaksana pada akhir Desember 2021.

Intelektual muda NU Ulil Abshar mengatakan, tujuan digelarnya Muktamar yakni memutuskan sejumlah hal yang menyangkut kepentingan organisasi ke depan, termasuk memilih pengurus periode selanjutnya.

"Puncaknya adalah memilih ketua umum. Tujuan utama Muktamar, salah satunya memilih Ketum (PBNU)," kata Ulil saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/11/2021).

Baca juga: Rais Aam PBNU: Kalau Muktamar Maju Positif, kalau Mundur Negatif

Ulil menyadari, dua sosok yang kuat digadang menjadi calon Ketum PBNU yakni Ketum Petahana, Said Aqil Siradj dan Khatib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf.

Menurut dia, siapa pun yang menjadi Ketum PBNU ke depan harus memenuhi kriteria ideal, salah satunya memiliki visi misi yang digagas oleh tokoh NU, almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

"Kalau pimpin PBNU itu, sekarang ini visi misinya enggak jauh-jauh dari Gus Dur. Enggak mungkin, PBNU itu dipimpin oleh orang yang visi keagamaan politiknya itu jauh dari Gus Dur," kata pria yang akrab disapa Gus Ulil ini.

Ia menyebut, pemikiran yang dituangkan Gus Dur dalam visi keagamaan yakni perlunya menghormati kelompok minoritas.

Gus Ulil menekankan, PBNU tak mungkin dipimpin oleh sosok yang anti-kelompok minoritas.

"Yang pandangan keagamaannya tidak toleran, intoleran," kata dia.

Baca juga: Kriteria Calon Ketum PBNU, Ulil: Hormati Kelompok Minoritas dan Kemajemukan

Selanjutnya, sosok Ketum PBNU kelak haruslah orang yang paham akan politik kebangsaan.

Adapun politik kebangsaan yang dimaksud yaitu mendukung kemajemukan yang ada di Indonesia, dari ragam suku, budaya, ras, hingga agama.

"Enggak mungkin, visinya membuat Indonesia syariah, misalnya. Nah, itu pemikiran ada di dalam imajinasi para Muktamirin, istilahnya, peserta Muktamar," ucap Gus Ulil.

Berdasarkan catatan Kompas.com, ada empat orang yang digadang mendapat dukungan tertinggi sebagai calon Ketum PBNU yang baru.

Ketua PBNU Said Aqil Siroj di Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabatu (9/10/2021).KOMPAS/HERU SRI SUKMORO Ketua PBNU Said Aqil Siroj di Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabatu (9/10/2021).

Said Aqil Siradj

Nama Said Aqil Siradj digadang-gadang menjadi calon kuat Ketum PBNU periode 2021-2026.

Pria kelahiran Cirebon, Jawa Barat, 3 Juli 1953 ini merupakan incumbent.

Baca juga: Keturunan Pendiri NU Sebut Kiai Said Masih Sangat Pantas Pimpin PBNU

Said adalah Ketum PBNU saat ini dan sudah menjabat selama dua periode yakni 2010-2015 dan 2015-2020.

Pada Oktober 2021, Said juga mengaku mendapat dukungan dari banyak pihak untuk mencalonkan diri kembali sebagai pemimpin PBNU.

Oleh karena itu, ia mengaku siap mencalonkan diri kembali dalam bursa Ketum PBNU.

"Kalau banyak permintaan ya saya siap dong, yang namanya kader ya harus siap kalau banyak permintaan. Walaupun sampai sekarang saya belum mendeklarasi secara resmi, tetapi permintaan sudah sangat banyak," kata Said setelah bertemu Presiden Joko Widodo di Istana, Jakarta, Rabu (6/10/2021).

Khatib Syuriah PBNU, Yahya Cholil StaqufKompas.com/Slamet Priyatin Khatib Syuriah PBNU, Yahya Cholil Staquf

Yahya Cholil Staquf

Bursa ketum PBNU berikutnya yaitu Kiai Haji Yahya Cholil Staquf. Dia merupakan Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah NU Jawa Timur sekaligus Khatib Aam PBNU.

Pria kelahiran Rembang, Jawa Tengah, 16 Februari 1966 ini merupakan mantan juru bicara Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid.

Baca juga: PWNU Jatim Dukung Yahya Cholil Staquf Jadi Calon Ketum PBNU

Catatan Kompas.com, dukungan terhadap Gus Yahya, sapaan akrab Yahya Cholil Staquf, berbasis di Jawa Timur.

Sebanyak 42 pengurus cabang NU di Jawa Timur diklaim solid mendukung Gus Yahya sebagai calon Ketum PBNU 2021-2026.

Sebelumnya, dukungan untuk Gus Yahya juga disampaikan Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar.

Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki MustamarKOMPAS.com/ACHMAD FAIZAL Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar

Marzuki Mustamar

Kendati mengaku mendukung Gus Yahya dalam bursa calon Ketum PBNU 2021-2026, nama Marzuki Mustamar ternyata juga memiliki dukungan dari sejumlah pihak.

Hal itu terbukti dari hasil survei Lembaga Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) pada 8 Oktober 2021.

Dari survei itu, Marzuki didukung oleh warga Nahdliyyin dan mendapat posisi pertama dengan dukungan tertinggi sekitar 24,7 persen.

Marzuki bahkan mengalahkan Said dan Gus Yahya yang juga digadang-gadang sebagai calon Ketum PBNU.

Baca juga: Survei Bursa Caketum PBNU, Peluang Said Aqil, Gus Baha, dan Marzuki Mustamar...

Said berada pada posisi ketiga dengan perolehan dukungan 14,8 persen, sedangkan Gus Yahya di posisi kelima dengan 3,7 persen.

Meski menurut survei mendapat dukungan tertinggi, Marzuki telah memastikan dukungannya untuk Yahya Cholil Staquf.

Hal itu disampaikan dalam rapat khusus yang digelar tertutup di kantor PWNU Jawa Timur, Selasa (12/10/2021).

Gus Baha

Dikutip Tribunnews.com, Gus Baha dilahirkan di Rembang, Jawa Tengah pada 29 September 1970.

Ia dikenal sebagai kiai muda asal Rembang yang juga mendapat dukungan sebagai calon Ketum PBNU.

Baca juga: Survei soal Ketum PBNU: Gus Baha Bersaing Ketat dengan Said Aqil

Catatan Kompas.com, dalam survei Indostrategic, perolehan dukungan dari pria bernama asli Bahaudin Nursalim ini berada pada posisi empat dengan 12,4 persen.

Perolehan itu sedikit di bawah Ketum PBNU saat ini, Said Aqil Siradj dan berada di atas Yahya yang posisi kelima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com