JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menegaskan, Indonesia berkomitmen melawan negara-negara yang mempersoalkan penghentian eskpor bahan mentah atau raw material dari Indonesia.
Jokowi meminta berbagai negara berhenti mempersoalkan penghentian ekspor raw material hingga ke taraf Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO.
Menurut Jokowi, alasan penghentian ekspor bahan mentah karena negara ingin menciptakan lapangan kerja yang luas untuk masyarakat.
Baca juga: Soal Vaksinasi Covid-19 di Indonesia, Jokowi: Negara Ini Paling Sulit Manajemennya
"Dan itu mulai disadari oleh negara-negara lain. Mereka mau tidak mau harus investasi di Indonesia atau berpartner dengan kita. Pilihannya hanya itu. Silakan mau invest sendiri bisa, mau dengan swasta silakan, mau dengan BUMN silakan. Kita terbuka," ujar Jokowi saat memberikan sambutan di acara Kompas100 CEO Forum yang disampaikannya dari Istana Negara, Kamis (18/11/2021).
"Tapi, jangan kamu tarik-tarik kita ke WTO gara-gara kita setop kirim raw material. Endak, endak, endak. Dengan cara apa pun, akan kita lawan," kata dia.
Dengan kata lain, Jokowi menegaskan, saat ini Indonesia sedang fokus pada kebijakan hilirisasi.
Salah satu yang dilakukan yakni menghentikan pengiriman nikel ke luar negeri.
Sikap Indonesia ini mendapat respons oleh negara-negara Uni Eropa yang membahasnya di forum WTO.
Baca juga: Perkuat Pengawasan SDA, KPK Beberkan Pemasalahan Tata Kelola Nikel
Jokowi mengungkapkan, pada agenda G20 di Italia beberapa waktu lalu pun banyak negara mempertanyakan kebijakan Indonesia atas pengiriman nikel.
"Saya sampaikan, lho kita ingin membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya di Indonesia. Kalau saya buka nikel dan saya kirim raw material, kita kirim raw material dari Indonesia ke Eropa, ke negara-negara lain, yang buka lapangan kerja mereka dong. Kita enggak dapat apa-apa," ucap Jokowi.
Jokowi menegaskan bahwa Indonesia tidak menutup diri dan terbuka untuk bekerja sama.
"Tapi kalau mau kerja sama ayo. Kerja sama setengah jadi di Indonesia tidak apa-apa. Nanti setengah jadi dikirim ke negaramu jadikan barang jadi. Enggak apa-apa, kita terbuka. Tapi bikin di sini, invest di sini. Jadi kita enggak menutup diri kok. Tapi kalau kita suruh kirim bahan mentah terus, tidak. Setop," kata dia.
Baca juga: Jokowi: Selamat Milad Ke-109, Muhammadiyah Telah Warnai Perjalanan Bangsa