Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Menteri-menteri Jokowi Tanggapi Isu "Reshuffle" yang Kembali Bergulir...

Kompas.com - 18/11/2021, 06:28 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu perombakan atau reshuffle kabinet kembali menguat akhir-akhir ini.

Wacana itu mulai bergulir setelah Partai Amanat Nasional (PAN) masuk dalam partai koalisi pemerintah, September 2021.

Setelahnya, wacana yang sama kembali diperbincangkan setelah pergantian Panglima TNI.

Berdasarkan narasi yang berkembang belakangan ini, mantan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto disebut-sebut akan masuk dalam jajaran kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Politisi Nasdem Minta Jokowi Kedepankan Efektivitas dan Profesionalitas jika Reshuffle Kabinet

Menteri-menteri Jokowi pun kemudian tak luput menjadi sasaran bertanya tentang reshuffle seperti yang terjadi pada Rabu (17/11/2021) usai mereka menghadiri sidang kabinet paripurna di Istana Negara.

Awak media mencoba bertanya kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengenai reshuffle beserta isu Ketua Koordinator Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Nasdem Prananda Surya Paloh yang akan menggantikan dirinya.

Mendengar pertanyaan itu, Syahrul mengatakan tidak ada pembahasan tersebut.

"Enggak ada pembicaraan itu sama sekali dan kita enggak tahu-menahu," ujarnya.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo juga menerima pertanyaan wartawan soal reshuffle.

Tjahjo yang disebut akan kembali menjadi Menteri Dalam Negeri jika resshufle terjadi menyatakan tidak tahu soal isu tersebut.

"Enggak tahu aku. Saya (layaknya) TNI aja, taat-nurut presiden aja," katanya.

Baca juga: Survei Politracking: 59,3 Persen Publik Setuju Jokowi Lakukan Reshuffle Kabinet

Sekretaris Kabinet Pramono Anung juga masih enggan menjawab soal reshuffle.

Dia mengatakan akan menjawab hal itu pada saatnya nanti.

"Apa itu reshuffle ? Nanti aku jawab pada saatnya," katanya kepada wartawan saat dijumpai di kompleks istana kepresidenan, Rabu sore.

Sementara itu, sebelumnya Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate juga tak banyak bicara ketika ditanya soal wacana yang beredar terkait perombakan kabinet atau reshuffle kabinet.

"Mikirin reshuffle, untuk apa reshuffle?" kata Plate saat ditemui awak media selepas rapat di Komisi I DPR, Selasa (16/11/2021).

Baca juga: Perlukah Reshuffle Kabinet Pasca-pergantian Panglima TNI?

Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem itu, terkait perombakan kabinet sepenuhnya menjadi kewenangan Presiden Jokowi.

"Kalau itu tanya Presiden, jangan sama saya," ucap dia.

Ia juga bungkam ketika ditanya potensi Ketua Koordinator Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Nasdem Prananda Surya Paloh masuk dalam jajaran menteri.

Ia bahkan mengira wacana terkait masuknya Prananda hanya karangan belaka.

"Ah kamu ngarang saja, kamu Presiden bukan? Ya sudah, kalau itu tanya Presiden," kata Plate.

Ia juga tak menjawab apakah sudah ada komunikasi antara Nasdem dan Presiden Jokowi soal wacana reshuffle.

Baca juga: Dua Tahun Kabinet Indonesia Maju, Ucapan Terimakasih Pemerintah dan Isu Reshuffle

Menurut Plate, Nasdem justru saat ini tengah sibuk membantu pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.

Adapun baru-baru ini Presiden Jokowi mengaku belum memikirkan ihwal perombakan kabinet.

Ketika ditanya perihal bergabungnya PAN ke kabinet, Jokowi juga tak banyak menjawab.

Reshuffle-nya belum terpikir ke arah sana,” ujarnya pekan lalu.

Saat itu Jokowi lantas menjelaskan soal memastikan rencana pelantikan Panglima TNI yang baru. Pelantikan disebutnya digelar pada pekan ini dan sudah terlaksana pada Rabu siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com