Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kematian Ibu Naik, Indonesia Masih Perlu Tenaga Kesehatan yang Perkuat Lapangan

Kompas.com - 17/11/2021, 16:34 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, dunia kesehatan di Indonesia masih memerlukan banyak tenaga kesehatan yang potensial di lapangan.

Hal tersebut dibutuhkan, selain untuk dapat menangani dan menjaga kesehatan masyarakat secara umum juga agar mereka memobilisasi wanita usia subur (WUS) untuk merencanakan kehamilan.

"Dunia kesehatan kita masih memerlukan tenaga-tenaga potensial untuk memperkuat lapangan. Utamanya dalam upaya memobilisasi WUS untuk merencanakan kehamilan dengan baik," kata Muhadjir di acara webinar Perencanaan Kehamilan dan Keluarga Berkualitas untuk Pemenuhan Hak Ibu dan Anak Menuju Generasi Emas Indonesia Maju, dikutip dari siaran pers, Rabu (17/11/2021).

Baca juga: Ratakan SDM Kesehatan, Pemerintah Luncurkan Program Padinakes

Menurut Muhadjir, hal tersebut menjadi sangat penting karena jumlah kematian ibu di Indonesia mengalami peningkatan.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, peningkatan tersebut terjadi pada tahun 2020 sebesar 4.627 kematian yang sebagian besar disebabkan akibat pendarahan.

Sementara dari 28.158 kematian balita sebanyak 72,0 persen kasus (20.266 kematian) terjadi pada usia 0-28 hari (neonatus).

Adapun 19,1 persen terjadi pada usia 29 hari sampai 11 bulan dan 9,9 persen terjadi pada usia 12-59 bulan dengan penyebab utama Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

"Peran bidan, penyuluh keluarga berencana (PKB), dan kader masyarakat menjadi tulang punggung utama dalam mendorong perencanaan kehamilan," kata dia.

Baca juga: Revitalisasi, Menko PMK Harapkan Pendidikan Vokasi Kesehatan Miliki Kesetaraan

Oleh karena itu, Muhadjir menilai perlunya peningkatan kapasitas para tenaga kesehatan PKB, bidan, dan kader tersebut.

Menurut dia, mereka harus mampu menangani berbagai permasalahan di tingkat dasar agar angka mortalitas dan morbiditas dapat ditekan.

"Termasuk, update ilmu perlu dilakukan secara berkala terutama di masa pandemi ini,” ucap mantan Menteri Pendidikan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com