Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dongkrak Budi Daya Ikan Air Tawar di Papua, Kementerian KP Siapkan SDM Terampil

Kompas.com - 17/11/2021, 11:37 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) berupaya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) terampil di sektor kelautan dan perikanan. Hal ini dilakukan salah satunya untuk mendongkrak budi daya air tawar di Papua.

Adapun upaya itu dilakukan Kementerian KP dengan menyelenggarakan pelatihan (aspirasi) budi daya ikan air tawar di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua pada Senin (16/11/2021) hingga Selasa (17/11/2021).

Pelatihan tersebut dilaksanakan oleh Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) melalui Pelatihan dan Penyuluhan KP (Puslatluh KP) dan Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Ambon bersinergi dengan Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Papua, Sulaeman L. Hamzah.

Untuk diketahui, pelaksanaan pelatihan SDM terampil bertujuan untuk mendukung program prioritas Kementerian KP yang digaungkan Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Sakti Wahyu Trenggono.

Baca juga: Digitalisasi Penting, tetapi Jangan Lupakan Pelatihan SDM

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BRSDM Kusdiantoro mengatakan, peran serta SDM kelautan dan perikanan yang tangguh dan kompeten dibutuhkan untuk mewujudkan tiga program prioritas Kementerian KP.

"Oleh karenanya, kami memilih Papua karena memiliki potensi yang baik untuk pengembangan budi daya air tawar,” imbuhnya seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (17/11/2021).

Seperti diketahui bahwa 80 persen rumah makan di Jayapura banyak menawarkan ikan air tawar.

Tak hanya itu, kata Kusdiantoro, pelaksanaan pelatihan budi daya ikan air tawar kepada masyarakat juga dilaksanakan karena adanya permintaan yang tinggi akan ikan air tawar, seperti mujair, nila, dan lele di Jayapura.

Baca juga: Gelar Pelatihan Budi Daya Ikan Air Tawar, KKP Tekankan pada 2 Metode Utama

Permintaan tinggi tersebut, imbuh dia, menjadi sebuah peluang usaha bagi masyarakat setempat sehingga perlu ditunjang dengan pelatihan dan sarana budi daya. Hal ini bertujuan pula untuk memaksimalkan keterampilan dan pengetahuan para pembudidaya.

"Perkembangan teknologi budi daya, khususnya budi daya air tawar, seperti bioflok, recirculating aquaculture system (RAS), penggunaan probiotik juga telah mendorong meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam budi daya," imbuh Kusdiantoro.

Tak hanya itu, lanjut dia, komoditas unggul ikan air tawar hasil pemuliaan, seperti Nila Srikandi dan Nirwana, Mas Mustika, Lele Mutiara, Patin Perkasa, Gurame Bima bisa menjadi komoditas perikanan yang dapat dibudidayakan di masyarakat.

Melalui pelatihan tersebut, Kusdiantoro berharap, masyarakat Papua dapat memiliki peluang baru dalam dunia usaha yang bisa menambah penghasilan rumah tangga.

Baca juga: Menko PMK Minta Mahasiswa Dilibatkan dalam Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Papua

Dengan tambahan penghasilan, maka akan dapat memberikan daya dukung yang besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Jaga kelestarian ikan endemik

Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi IV DPR RI Dapil Provinsi Papua, Sulaeman L. Hamzah mengatakan, pelatihan SDM terampil bertujuan untuk menjaga kelestarian ikan endemik Danau Sentani melalui budi daya perikanan.

Di samping itu, kata dia, pihaknya berharap pelatihan tersebut dapat meningkatkan hasil budi daya ikan air tawar masyarakat Papua.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com