Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla Ingatkan Potensi Gelombang Ketiga Penularan Covid-19

Kompas.com - 16/11/2021, 14:27 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mengingatkan semua pihak untuk bersiap menghadapi kemungkinan terjadinya gelombang ketiga penularan Covid-19, meski situasi pandemi di Indonesia sudah jauh menurun.

Hal ini disampaikan Kalla saat menerima donasi dari pemerintah Kerajaan Belanda di Markas Pusat PMI, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa (16/11/2021).

"Indonesia saat ini sudah jauh menurun. Jika dilihat pada bulan Juni lalu itu 50 ribuan perhari dan sekarang rata-rata 500-an perhari atau turun hingga 99 persen. Namun kita juga masih bersiap apabila terjadi gelombang ketiga,” kata Kalla, dikutip dari siaran pers.

JK pun mengajak masyarakat Indonesia untuk menjaga kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan, khussunya menjelang libur Natal dan Tahun Baru mendatang.

Menurut dia, kinerja pemerintah yang sudah baik saat ini tidak akan ada artinya apabila tidak diikuti dengan kesadaran masyarakat.

Baca juga: Kapolri Minta Jajarannya Tekan Laju Pertumbuhan Covid-19 demi Cegah Gelombang Ketiga

"Sekarang yang utama kan dibutuhkan disiplin masyarakat karena pemerintah sudah bekerja dengan baik,” ujar Kalla.

Mantan Wakil Presiden itu pun bersyukur dengan adanya bantuan dari pemerintah Kerajaaan Belanda berupa 5 juta masker, 2,25 juta alat pelindung diri ruang isolasi, 200.000 celemek medis, dan 100.000 kacamata pelindung.

Menurut Kalla, bantuan tersebut merupakan salah satu modal Indonesia dalam menghadapi gelombang ketiga.

"Kita sangat berterima kasih dan bantuan ini selain untuk persiapan kita, juga akan dibagikan ke daerah-daerah yang membutuhkan, seperti ke Papua, Sulawesi, Maluku, Sumatera dan Jawa," kata dia.

“Tapi harapan kita, mudah-mudahan itu tidak terjadi,” imbuh Kalla.

Di samping itu, ia juga mengajak semua bangsa dan negara untuk bersatu melawan Covid-19 karena Covid-19 tidak memandang negara, agama, dan suku.

Baca juga: Apakah Gelombang Ketiga Akan Terjadi meski Tren Kasus Covid-19 Turun?

"Hanya bisa diatasi dengan kerja sama internasional, kerjasama antara negara dan kerja sama dengan antara masyarakat dunia," kata Kalla.

Diketahui, kasus infeksi virus coroba di sejumlah negara terpantau telah menurun, namun di beberapa negara lainnya kasus justru tengah meningkat.

Di Indonesia, kasus infeksi baru dalam beberapa waktu terakhir mengalami tren melandai, berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, rata-rata kasus infeksi baru harian ada di rentang 200-400an kasus.

Namun, Indonesia diprediksi bisa mengalami peningkatan kasus atau gelombang ketiga Covid-19 di akhir tahun ini hingga awal 2022 nanti.

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, prediksi bisa saja tidak tepat, bahkan bisa juga sama sekali tidak terjadi.

Namun menurut dia tidak ada salahnya jika semua pihak bersiap untuk setiap kemungkinan terburuk yang ada.

Baca juga: Epidemiolog: Belum Ada Indikasi Gelombang Ketiga Covid-19, Tetap Waspadai AY.4.2

Meski kondisi pandemi di Indonesia mengalami tren penurunan, namun Dicky mengingatkan adanya gelombang yang biasanya akan terjadi di Indonesia setelah gelombang Covid-19 melanda Eropa.

"Sebagai gambaran, setiap Eropa bergolak atau mengalami gelombang yang besar itu Indonesia juga akan mengalami, terutama ketika gelombang itu cukup besar," kata Dicky kepada Kompas.com, Senin (15/11/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com