Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Kementan Pakai Seragam Loreng Khas Partai, Dasco Ingatkan soal Kode Etik

Kompas.com - 16/11/2021, 13:41 WIB
Ardito Ramadhan,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sufmi Dasco Ahmad mengingatkan aparatur sipil negara (ASN) untuk mematuhi kode etik serta menjaga integritas.

Hal ini disampaikan Dasco dalam merespons foto sejumlah pejabat eselon I Kementerian Pertanian (Kementan) yang mengenakan seragam loreng berwarna biru kuning khas Partai Nasdem dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

"Kami tidak juga mau berandai-andai atau beranggapan buruk, tetapi kita cuma hanya ingatkan saja bahwa ASN itu punya kode etik soal ASN. Sehingga harus menjaga integritas sebagai ASN sebaik-baiknya," kata Dasco, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (16/11/2021), dikutip dari keterangan video.

Baca juga: Di HUT Ke-10 Nasdem, Surya Paloh Puji Kinerja Jokowi Tangani Pandemi Covid-19

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004, nilai-nilai dasar yang harus dijunjung tinggi oleh pegawai negeri sipil meliputi profesionalisme dan netralitas.

Politisi Partai Gerindra itu pun enggan berkomentar lebih lanjut mengenai perlunya sanksi kepada para pejabat Kementan.

Menurut dia, sudah ada lembaga yang berwenang mengawasi para ASN serta menilai apakah tindakan tersebut benar atau tidak.

"Kami tidak dalam kapasitas menyatakan itu benar atau salah, boleh atau tidak karena ada lembaganya yang akan menilai. Apakah itu kemudian benar atau salah," ujar Dasco.

Adapun isu mengenai foto pejabat eselon I Kementan mengenakan seragam khas Nasdem mencuat dalam rapat antara Komisi IV DPR dan pejabat eselon I Kementan pada Senin (15/11/2021).

Saat itu, anggota Komisi IV DPR Alien Mus mempertanyakan foto para pejabat eselon I DPR bersama Syahrul dan Surya Paloh.

"Ini ada beberapa yang masuk di medsos dan kami juga dipertanyakan tentang kenetralan dari saudara-saudara kami yang ada di Kementan. Pada beberapa waktu lalu menggunakan atribut partai ataupun apa namanya ataukah Mentan sudah mengganti dengan loreng-loreng seperti itu," ujar Alien, dikutip dari akun YouTube Komisi IV DPR Channel, Selasa.

Baca juga: Beri Patung 10 Tahun Kebersamaan, Surya Paloh Sebut Nasdem Sahabat Jokowi

Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa tersebut.

Ia menjelaskan, para pejabat Kementan saat itu menghadiri acara Nasdem dengan mengenakan seragam loreng untuk menghormati acara tersebut.

"Kami ingin menghormati acara tersebut dan kami hadir bersama juga Pak Menteri, tidak ada maksud lain, mohon maaf kalau memang itu bagian yang kurang berkenan di Bapak Ibu sekalian. Sesungguhnya di hati kami tetap dalam upaya birokrat ya birokrat, tapi karena ini menghormati, kami memakai atribut itu," kata Kasdi.

Kasdi menuturkan, seragam yang dikenakan para pejabat Kementan itu dikenalnya sebagai seragam Komando Strategis Nasdem (Kostranas)

"Itu seragam yang saya kenal seragamnya Kostranas, saya juga tidak tahu Kostranas itu dalam posisi di Nasdem, terus terang saja tidak tahu," kata Kasdi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com