Menurut Budi, vaksinasi untuk orangtua memang diprioritaskan. Sebab, jika nanti kasus Covid-19 kembali naik dan banyak pasien masuk rumah sakit, yang berisiko meninggal adalah orang tua.
"Yang diprioritaskan adalah kakek, nenek, orangtua dari anak karena itu yang kalau kena berbahaya," tegasnya.
Budi menambahkan, vaksinasi Covid-diberikan berbasis risiko. Risiko paling tinggi adalah kepada mereka yang mudah tertular Covid-19, masuk RS dan wafat.
"Yakni itu tenaga kesehatan. Karena dia terekspose (pasien positif). Kedua adalah orangtua karena kalau kena fatality rate-nya 12 persen. Paling tinggi," tambah Budi.
Waspada potensi lonjakan kasus
Presiden Joko Widodo meminta kewaspadaan ekstra untuk mencegah peningkatan penularan Covid-19, terutama saat liburan Natal dan Tahun Baru.
Meskipun kasus Covid-19 secara nasional menurun, tren kasus di 126 kabupaten/kota meningkat.
Baca juga: Menko PMK Sebut Vaksinasi di Kabupaten Jayapura Catat Kemajuan Pesat
Kenaikan kasus ini terutama disumbang oleh kegiatan pembelajaran tatap muka dan kegiatan keagamaan.
"Jangan sampai terjadi lonjakan berikutnya. Presiden juga menekankan lima provinsi yang jumlah kasusnya sekarang sudah melandai dan ada beberapa indikasi kenaikan harus dimonitor secara ketat. Kelimanya adalah provinsi di Jawa," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers di Istana Negara, Senin (15/11/2021), dikutip dari Kompas.id.
Menurut Budi, pemerintah terus memantau tren kenaikan kasus di tingkat kabupaten/kota dari minggu ke minggu.
Hasil observasi Kementerian Kesehatan, pekan lalu, menunjukkan kenaikan teridentifikasi di 126 kabupaten/kota.
"Beberapa di antaranya ada juga yang sudah tiga minggu berturut-turut naik dan sebagian besar kenaikannya memang disebabkan adanya kasus positif di sekolah dan takziah," tuturnya.
Baca juga: Deretan Sanksi di Berbagai Negara bagi Warga yang Menolak Vaksinasi Covid-19
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, sebagai antisipasi menghadapi kemungkinan lonjakan kasus pada libur Natal dan Tahun Baru, Presiden meminta jajaran menteri terkait untuk terus mendalami kebijakan yang akan diterapkan.
"Dalam satu minggu ke depan, nanti akan kembali ke Presiden sebelum diumumkan ke masyarakat," kata Airlangga.
Menurut Airlangga, Presiden Jokowi juga meminta agar kunjungan dari negara lain benar-benar dimonitor. Ini terutama dengan memperhatikan kondisi peningkatan kasus Covid-19 di beberapa negara lain.
"Pemerintah terus memonitor tingkat kasus di beberapa negara. Kalau kita lihat dibandingkan dengan berbagai negara lain, posisi kita relatif lebih baik," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.