Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyelisik Simbol Kaus "Banteng Celeng" Ganjar Pranowo...

Kompas.com - 15/11/2021, 12:44 WIB
Ardito Ramadhan,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah kader PDI Perjuangan di Solo memberikan kaus bertuliskan "Banteng Celeng" kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, pada Jumat (12/11/2021).

Ketika itu, Ganjar berkunjung ke rumah Ketua DPC PDI-P FX Hadi Rudyatmo yang sedang menggelar pameran foto.

Dalam momen itu sejumlah kader partai berlambang banteng moncong putih berkumpul mengenakan baju yang sama.

Baju tersebut bernuansa merah, pada bagian depan ada foto Ganjar dan Rudy, sapaan FX Hadi. Sedangkan di bagian belakang tampak karikatur babi bertaring dan tulisan "Banteng Celeng".

Baju itu turut diberikan kader PDI-P Solo untuk Ganjar dan Rudy.

Baca juga: Saat Ganjar Terima Baju Banteng Celeng dari Kader PDI-P Solo

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menilai, kaus tersebut merupakan simbol.

Menurut dia, Ganjar dianggap sebagai sosok yang dapat mempersatukan dua faksi di PDI-P yang muncul terkait pencalonan presiden.

"Kaus bergambar celeng itu secara simbolis sebenarnya ada harapan besar bahwa Ganjar bisa mendamaikan antara celeng dengan banteng, dan Ganjar bisa melakukan itu sepertinya, ada harapan besar," kata Adi, saat dihubungi Kompas.com, Senin (15/11/2021).

Adi berpandangan, pemberian kaus tersebut juga merupakan bentuk dukungan moral kepada Ganjar agar bersabar dengan dinamika politik yang ada di PDI-P sekarang.

Sebab, di satu sisi Ganjar diperjuangkan untuk maju sebagai calon presiden oleh kelompok yang disebut "celeng", tetapi seolah diperlakukan tidak baik oleh kalangan lainnya, yakni kelompok lain, atau "banteng", yang belum mau membicarakan pencapresan.

"Jadi kaus itu sebenarnya ingin supaya Ganjar bisa menyatukan kembali faksi-faksi yang saat ini sedang kebetulan sedang berbeda soal bagaimana sikap politik terhadap Ganjar," ujar Adi.

Adapun, celeng merupakan istilah yang disematkan Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah Bambang Wuryanto kepada kader-kader yang sudah mendeklarasikan dukungan calon presiden.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memastikan baliho Puan Maharani telah terpasang di 27 kabupaten kota di Jawa Barat.KOMPAS.COM/PUTRA PRIMA PERDANA Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memastikan baliho Puan Maharani telah terpasang di 27 kabupaten kota di Jawa Barat.

Baca juga: Wahai Banteng dan Celeng, Bersatulah!

Dikutip dari kolom Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama, Ari Junaedi, sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu Pusat, Bambang Wuryanto dikenal sebagai penyokong utama pencapresan Puan Maharani.

Pemasangan baliho “Kepak Sayap Kebhinekaan” Puan Maharani secara masif di titik lokasi strategis tidak lepas dari peran Bambang “Pacul” Wuryanto.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPC PDI-P Purworejo, Albertus Sumbogo mengatakan, simpatisan dan kader yang mendukung Ganjar hanya menyampaikan aspirasi sebelum ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri, memutuskan capres pada 2024.

“Ikhtiar politik ini supaya memengaruhi Bu Mega, bisa juga lebih obyektif memandang kader PDI-P yang baik dan memang punya kans menang,” kata Albertus, Senin (11/10/2021).

Di sisi lain, ia mengaku siap menerima sanksi hingga pemecatan bila dinilai melanggar aturan partai.

“Saya sudah katakan sejak awal, kalau itu dianggap melanggar aturan partai, saya sudah siap kok. Diberi sanksi sampai dengan pemecatan sebagai pribadi, saya siap,” tegas Albertus.

Baca juga: Banteng, Celeng, dan Oligarki Partai Politik

Albertus merasa masih dalam barisan PDI Perjuangan. Dia mengaku hanya menampung aspirasi masyarakat.

“Bagi saya, saya masih dalam barisan. Hak bicara, hak aspirasi itu dijamin oleh aturan. Saya tidak memutuskan yang harus jadi Ganjar, bukan. Aspirasi masyarakat ini kan perlu ditampung,” kata Albertus. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com