Hal tersebut mengingat masih belum meratanya pemulihan ekonomi, khususnya bagi negara-negara pendapatan rendah.
"Indonesia berkomitmen untuk kesetaraan akses terhadap vaksin dan memberikan kesempatan bagi negara-negara yang berpenduduk sekitar 100 juta untuk memproduksi vaksin Covid-19 dan distribusi yang lebih merata," ujar dia.
Menurut Airlangga, pemulihan yang kuat adalah pemulihan yang inklusif dan ekonomi kuat adalah ekonomi yang bisa bertransformasi.
Semua itu, kata dia, sejalan dengan visi G20 yang mengharapkan pertumbuhan yang kuat, seimbang, berkelanjutan dan inklusif.
"Tentunya target pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 diharapkan bisa mencerminkan itu, proyeksi pemerintah Indonesia pada tumbuh di 5,2 - 5,9 persen," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.