Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Indonesia Capai 4.250.516, Waspadai Penyebaran Varian Virus Corona AY.4.2

Kompas.com - 14/11/2021, 08:02 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terhitung sejak 2 Maret 2020, total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 4.250.516. Angka tersebut diperoleh setelah terjadi penambahan 359 kasus baru Covid-19 pada Sabtu (13/11/2021).

Kasus Covid-19 telah tersebar di 34 provinsi di Indonesia.

Pada Sabtu kemarin, terdapat empat provinsi yang tidak mengalami penambahan kasus positif Covid-19 yaitu Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, dan Sulawesi Barat. DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kasus positif Covid-19 tertinggi yaitu 54 kasus baru. Di bawah DKI Jakarta, ada Jawa Barat (49 kasus baru), Jawa Timur (49 kasus baru), Jawa Tengah (42 kasus baru), dan DI Yogyakarta (22 kasus baru).

Dalam kurun waktu yang sama dilaporkan, ada 4.097.675 kasus sembuh dan 143.644 kasus kematian dari Covid-19. Satgas juga melaporkan, kasus aktif Covid-19 mencapai 9.197. Kasus aktif adalah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang menjalani perawatan.

Waspadai varian Corona AY.4.2

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, Rabu lalu mengatakan, pemerintah mewaspadai penyebaran varian Corona AY.4.2 atau Delta plus masuk ke Indonesia.

Baca juga: Epidemiolog: Belum Ada Indikasi Gelombang Ketiga Covid-19, Tetap Waspadai AY.4.2

Saat ini, kata Nadia, varian Corona AY.4.2 sudah muncul di Singapura dan Malaysia.

"Subvarian Delta ini juga telah ditemukan di negara-negara tetangga termasuk Malaysia dan Singapura, kita tetap perlu waspada dengan mempertimbangkan sub varian ini yang masih bisa memicu gelombang berikutnya di Indonesia," kata Nadia dalam konferensi pers terkait PPKM melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu lalu.

Nadia menambahkan, hingga saat ini, varian Corona AY.4.2 belum ditemukan di Indonesia. Saat ini, lanjut dia, varian Delta masih mendominasi di Tanah Air.

"Dari total lebih 8.000 sequencing yang kami lakukan mayoritas merupakan variant of concern yang kami temukan adalah varian delta yang diikuti varian Beta," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiolog Indonesia (PAEI) Masdalina Pane mengatakan, Indonesia harus mewaspadai varian AY.4.2 karena varian tersebut bisa masuk ke Tanah Air, bila penjagaan di pintu-pintu masuk kedatangan internasional tak ketat.

"AY.4.2 sudah semakin mendekat ke Indonesia, tapi kita akan coba jaga di layer kedua jika layer pertama pintu masuk agak sedikit longgar," kata Masdalina dalam diskusi secara virtual, Jumat lalu.

Masdalina mendorong seluruh masyarakat yang melakukan mobilitas untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi dengan melakukan scan barcode yang sudah tersedia.

Selain itu, ia meminta agar cakupan vaksinasi dosis kedua mencapai 70 persen hingga akhir tahun 2021.

Cakupan vaksinasi Covid-19

Data dari Kemenkes hingga Sabtu kemarin menunjukkan, jumlah masyarakat yang sudah menerima vaksinasi Covid-19 dosis kedua mencapai 83.418.086 orang atau 40,05 persen.

Sementara, 129.710.190 orang atau 62,28 persen telah divaksinasi dosis pertama.

Pemerintah telah menetapkan sasaran vaksinasi kepada 208.265.720 orang.

Namun, dari jumlah tersebut, cakupan vaksinasi untuk kelompok lansia masih lambat. Saat ini, tercatat baru 9.401.639 lansia sudah divaksinasi dosis pertama dari target sasaran 21.553.118 orang lansia.

Sementara itu, tercatat ada 5.872.881 orang disuntik vaksin dosis kedua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com