Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Kesehatan Nasional Ke-57, Pemerintah Didorong Wujudkan Kemandirian Industri Farmasi

Kompas.com - 12/11/2021, 18:32 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PKS Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah untuk membuat kebijakan yang berpihak pada kemandirian industri farmasi.

Adapun hal tersebut disampaikannya untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-57 pada 12 November 2021.

"Dukung kebijakan terhadap pengembangan dan kemandirian di bidang industri farmasi, obat, dan alat kesehatan sebagai wujud implementasi Inpres nomor 6/2016," kata Netty dalam keterangannya, Jumat (12/11/2021).

Baca juga: Hari Kesehatan Nasional 2021, Kenali Sejarah Perayaannya

Politisi PKS itu menyebut, Indonesia sebenarnya memiliki kekayaan alam yang dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan.

Dia berharap, Indonesia dapat memaksimalkan kekayaan alam berupa tumbuh-tumbuhan sebagai bahan pembuatan obat.

"Jangan sia-siakan kekayaan alam kita yang banyak tumbuh tanaman-tanaman obat," ucapnya. Netty mengungkapkan hal tersebut bukan tanpa alasan.

Sebab, ia menilai selama ini mayoritas obat dan alat kesehatan (alkes) di Indonesia masih berasal dari impor.

Selain itu, Netty meminta pemerintah untuk merevitalisasi upaya promotif dan preventif di bidang kesehatan yang sudah dijalankan selama ini.

"Apalagi tantangan pembangunan kesehatan semakin berat kedepannya. Harapannya sehat dimulai dari diri sendiri dan keluarga itu betul-betul bisa terwujud," tutur dia.

Ia menyinggung Undang-Undang (UU) Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yang menjelaskan bahwa rumah sakit milik pemerintah maupun swasta mempunyai tanggung jawab untuk mewujudkan kesehatan.

Hal ini, kata dia, juga diperkuat dalam UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

Baca juga: Hari Kesehatan Nasional 2021, Ingat Lagi Protokol 5M di Masa Pandemi

Menurut Netty, kegiatan prioritas nasional di bidang kesehatan di antaranya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

Prioritas itu, lanjut dia, bisa tercapai jika pemerintah memiliki perhatian penuh terhadap ketersediaan SDM di bidang kesehatan.

"Pemerintah harus mencetak tenaga kesehatan yang diperlukan terutama di daerah terpencil, tertinggal, dan perbatasan, atau terluar dengan mengedepankan prinsip keadilan, kesetaraan, pemerataan, dan keterjangkauan" pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com