Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan Komisi X Minta Ada Audit Kesiapan Mandalika Gelar WSBK 2021

Kompas.com - 12/11/2021, 10:34 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih menilai, tindakan pembongkaran secara ilegal boks kargo berisi motor pabrikan Ducati di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) membuat Indonesia terlihat tidak patuh pada aturan.

Menurut dia, kejadian seperti ini mengingatkan pada kasus sanksi dari lembaga internasional anti doping (WADA) kepada Indonesia yang menyebabkan tak berkibarnya Bendera Merah Putih pada ajang Thomas Cup beberapa waktu lalu.

"Ini mirip kasus sanksi dari WADA ke Indonesia. Karena lagi-lagi kita tidak patuh pada ketentuan yang disepakati," kata Abdul saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/11/2021).

Baca juga: Pernyataan Resmi Ducati soal Video Utak-atik Boks Motor: Tepis Kabar, Nantikan WSBK dan MotoGP di Mandalika

Politisi PKS itu berpendapat, akar masalah dari kasus di Mandalika dan Thomas Cup pun sama, yaitu belum adanya kesiapan sumber daya manusia (SDM) dan non-SDM.

Baik SDM maupun non SDM Indonesia, disebutnya belum siap menghadapi ajang sport kelas dunia.

"Padahal, setiap sport punya semacam kitab suci masing-masing atau statuta yang dijunjung tinggi partisipannya. Masalahnya, Indonesia sebagai penyelenggara event World Superbike (WSBK) 2021 di Mandalika harus punya pemahaman yang sama soal statuta di WSBK," jelasnya.

Abdul mengaku sangat menyayangkan peristiwa pembongkaran kargo motor Ducati di Mandalika itu.

Meski mengaku sudah mendengar kabar bahwa oknum yang membuka kargo telah dipecat, Abdul meminta adanya audit dan review dari pihak penyelenggara terkait kesiapan Mandalika.

"Perlu ada review dan audit menyeluruh terhadap kesiapan Mandalika sebagai venue internasional yang disiapkan untuk etalasenya sport tourism Indonesia," tegasnya.

Baca juga: Kunjungi NTB, Jokowi Akan Resmikan Sirkuit Mandalika hingga Jajal Motor Balap

Media motorsport Speedweek pada Kamis (11/11/2021), menampilkan video dan foto dari seseorang yang diduga panitia lokal MGPA sedang membuka boks kargo tim Ducati yang berlaga di WSBK 2021.

Speedweek mengabarkan, seorang panitia lokal di Sirkuit Mandalika membuka secara ilegal boks tersebut. Orang itu juga terlihat "mengutak-atik" motor nomor 21 milik Michael Rinaldi.

Menurut regulasi, boks kargo dan logistik tim hanya boleh dibuka Bea Cukai atau tim sendiri agar mencegah manipulasi dan spionase dari tim lain.

Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Ricky Baheramsjah menyayangkan adanya pihak tak berkepentingan mendekati motor dan mengambil video tanpa izin.

Apalagi, gambar itu diunggah di media sosial sehingga menimbulkan keresahan di antara pelaku industri balap motor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com