JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia dan Inggris akan menjajaki kerja sama untuk untuk membangun ketahanan kesehatan nasional, regional, dan global.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyampaikan ini setelah melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Inggris Liz Truss di Jakarta, Kamis (11/11/2021).
“Dalam jangka panjang, kami menjajaki kerja sama untuk membangun ketahanan kesehatan nasional, regional, dan global,” ucap Retno dalam konferensi pers, Kamis.
Baca juga: Indonesia Perpanjang Kerja Sama Keuangan Bilateral dengan Singapura hingga November 2022
Beberapa di antaranya, penguatan kerja sama di industri farmasi dan obat-obatan, pengembangan Indonesia menjadi pusat produksi vaksin regional.
Kemudian, dukungan Inggris terhadap mekanisme keuangan untuk kesiapsiagaan dan respons pandemi oleh Gugus Tugas Keuangan dan Kesehatan Presidensi G20.
Khusus terkait pandemi Covid-19, Indonesia menghargai dukungan Inggris untuk 1 juta pembagian dosis vaksin.
Retno mengatakan, kedua negara memiliki pandangan yang sama tentang pentingnya kesetaraan vaksin dan nondiskriminasi terhadap vaksin apa pun.
Di pertemuan itu, Retno juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Inggris terhadap Presidensi G20 Indonesia yang akan mulai pada 1 Desember 2021.
“Saya berbagi prioritas kepresidenan Indonesia. Inklusivitas adalah semangat utama kepresidenan Indonesia,” kata dia.
Baca juga: 40 Tahun Jalin Hubungan Bilateral, TNI AU-AU Singapura Sepakati Sejumlah Komitmen Bersama
Isu lainnya yang dibahas terkait pemulihan ekonomi kedua negara pasca-pandemi.
Menurut Retno, selama pandemi Covid-19, hubungan perdagangan dan investasi kedua negara terus berkembang.
Ia menyebutkan, di bidang perdagangan, hingga Agustus 2021, perdagangan bilateral meningkat 14,69 persen dari periode di tahun sebelumnya.
Terkait investasi, pada kuartal III 2021, invenstasi asing langsung dari Inggris meningkat signifikan dari USD 37,3 juta.
“Saya sangat senang pertemuan dengan investor Inggris di sela-sela COP26 menghasilkan komitmen baru sebesar 9,29 miliar dollar AS untuk ekonomi hijau,” kata Retno.
Baca juga: Ikuti Pacific Air Chief Symposium di Hawaii, KSAU Adakan 2 Pertemuan Bilateral
Selanjutnya, Retno menyampaikan permintaan insentif lebih untuk kayu gelondongan Indonesia di bawah kerja sama Forest Law Enforcement Governance and Trade (FLEGT) Voluntary Partnership Agreements VPA.
Kedua negara pun mendorong Joint Economic and Trade Committee (JETCO) untuk membahas kemungkinan membangun perdagangan bebas atau kesepakatan perdagangan terbatas dan saling pengakuan standar dan sertifikasi.
Selain itu, Indonesia dan Inggris juga sepakat menguatkan kerja sama yang sudah ada. Menurutnya, kedua negara menyepakati desain roadmap terkait hubungan bilateral untuk diselesaikan sebelum akhir tahun 2021.
“Kami juga sepakat untuk mengintensifkan kerja sama di bidang ekonomi digital dan keamanan siber,” ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.