Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: Jumlah Vaksin Covid-19 Kita Banyak, Semester Kedua 2021 Vaksinasi Harus Dipercepat

Kompas.com - 10/11/2021, 17:20 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, dalam triwulan terakhir 2021 harus dilakukan percepatan vaksinasi.

Pihaknya telah melakukan beberapa langkah spesifik dalam rangka mempercepat vaksinasi Covid-19 terhadap 208 juta penduduk Indonesia yang ditargetkan.

"Triwulan terakhir ini, jumlah vaksin cukup banyak yang kita miliki sehingga pada semester kedua ini harus terjadi percepatan-percepatan," kata Nadia di acara diskusi virtual bertajuk Tantangan Vaksinasi Inklusif Bagi Masyarakat Adat dan Kelompok Rentan, Rabu (10/11/2021).

Nadia mengatakan, beberapa percepatan yang dilakukan adalah dengan menambah jumlah hari, jumlah sesi, dan jumlah layanan.

Baca juga: Kemenkes Gandeng Klub Pencinta Alam Gencarkan Vaksinasi Covid-19 Masyarakat Adat

Termasuk bekerja sama dengan berbagai instansi dan melibatkan masyarakat.

Contohnya adalah keterlibatan klub pencinta alam untuk membantu akses vaksinasi masyarakat adat dalam rangka percepatan vaksinasi Covid-19.

Oleh karena itu, pihaknya berharap proyeksi dosis pertama vaksin Covid-19 bisa mencapai 80-85 persen dan dosis kedua mencapai 124 juta dosis hingga akhir tahun 2021.

"Total suntikan, estimasi hingga Desember kami berharap kurang lebih 300 juta dosis. Diharapkan dipercepat lagi untuk dosis pertama, kalau saat ini ditargetkan 81 persen dengan keterlibatan semua pihak," kata Nadia.

"Jadi kalau 300 juta dosis dari Januari sampai Desember 2021, jumlah dosis yang sangat besar untuk negara kita yang bukan produksi vaksin," lanjut dia.

Baca juga: UPDATE 10 November: Cakupan Vaksinasi Covid-19 Lansia Capai 42,88 Persen

Adapun jumlah vaksin Covid-19 yang dimiliki Indonesia pada tahun 2021 adalah 3 juta dosis pada Januari, 7 juta dosis pada Februari, dan 13 juta dosis pada Maret-April.

Sementara pada Mei, kata Nadia, vaksin AstraZeneca tidak bisa didapatkan karena India menahan produksinya meningatk terjadinya peningkatan kasus pada April.

Namun, pada Juni hingga Agustus, dosis vaksin yang dimiliki Indonesia meningkat menjadi 53 juta dosis, September 81 juta dan terus akan bertambah sampai dengan Oktober, November, serta Desember.

Baca juga: Pemerintah Terus Genjot Cakupan Vaksinasi, Satgas: Demi Melindungi Semua Kalangan

Pemerintah menargetkan 208 juta penduduk Indonesia mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).

Saat ini, pemerintah mencatat sudah terdapat 51 persen yang mendapat suntikan dosis pertama sedangkan yang mendapat suntikan dosis kedua baru 38-39 persen dari total sasaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Tegaskan Belum Ada Upaya Revisi UU MD3 demi Kursi Ketua DPR

Golkar Tegaskan Belum Ada Upaya Revisi UU MD3 demi Kursi Ketua DPR

Nasional
Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Nasional
Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Nasional
Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com