“Dari hasil panen jahe merah di lahan seluas 1,5 ha, kami (Poktan Sinar Harapan) dapat membuat berbagai inovasi produk, mulai dari sirup jahe merah, serbuk jahe merah orisinal, hingga emping jahe merah,” tuturnya.
Baca juga: Hari Pangan Sedunia, BRGM Upayakan Pendekatan 3R untuk Dukung Pangan Berkelanjutan
Bahkan, dia mengaku bahwa Poktan Sinar Harapan berhasil membuat ribuan kemasan produk sirup dan emping jahe merah.
“Berawal dari berita mulut ke mulut, produk kami akhirnya mulai banyak permintaan. Kami mulai dilatih juga untuk memasarkan produk jahe merah lewat media sosial agar permintaan bisa datang dari seluruh Indonesia,” terang Beni.
Menurut dia, olahan dari jahe merah merupakan produk potensial untuk dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia.
“Sebab, banyak masyarakat yang mencari sebagai minuman sehat yang dapat meningkatkan imun selama masa pandemi Covid-19,” ujarnya.
Baca juga: Lestarikan Batik, BRGM Gelar Pelatihan Membuat Pewarna Alam
Merespons pernyataan Beni, Satuan Kerja (Satker) Tugas Pembantuan Restorasi Gambut dari Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi Sumsel Deni menjelaskan, inovasi dari purun dan jahe merah saat ini mulai ramai dipasarkan.
“Kami berharap ke depannya masyarakat bisa lebih termotivasi untuk mengembangkan diri, mandiri dan sukses. Semoga pasarnya juga bisa berkembang dan tidak hanya di desa saja, tetapi seluruh Indonesia lewat jaringan online,” harap Deni.
Lebih lanjut, selain restorasi gambut, BRGM juga melakukan rehabilitasi mangrove melalui program PEN.
Hasil dari rehabilitasi tersebut dirasakan oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Bahagia Giat Bersama di Desa Simandulang, Kualuh Leidong, Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara (Sumut).
Baca juga: Sejumlah Upaya BRGM untuk Restorasi Gambut dan Mangrove di Indonesia
Ketua KTH Bahagia Giat Bersama, Zuwandi mengaku bahwa perekonomian warga dusun sangat terbantu dengan adanya program itu.
Ia berharap bahwa warga bisa terus berpartisipasi memperjuangkan mangrove agar terus tumbuh dan terpelihara.
“Kami juga berharap akan ada pelatihan selanjutnya, seperti pelatihan pemanfaatan buah mangrove, sehingga masyarakat bisa mengolah mangrove itu sendiri dan penebangan liar tidak terjadi,” harap Zuwandi.
Bahkan, sebut dia, KTH Bahagia Giat Bersama telah menggerakkan 74 orang untuk menanam 105 ha mangrove di wilayahnya.
Baca juga: BRGM Targetkan 1,2 Juta Hektare Lahan Gambut Direstorasi pada 2021-2024
“Progresnya sekarang sudah berjalan sekitar 50 persen dan akan terus dipercepat agar target penanaman bisa tercapai,” tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.