Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 10/11/2021, 11:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Puan Maharani mengapresiasi para tenaga kesehatan hingga Tim Thomas Cup Indonesia yang dinilai telah berjuang untuk bangsa dan negara.

Puan bahkan menyebut, mereka layak diberikan julukan pahlawan era kemajuan karena karya dan jasanya terhadap bangsa di masa sekarang.

"Sekarang, Indonesia membutuhkan semakin banyak pahlawan-pahlawan masa kini, pahlawan-pahlawan era kemajuan. Pahlawan-pahlawan modern yang bukan membawa bambu runcing, tetapi berbekal nilai-nilai kebangsaan Indonesia dan berbuah karya-karya yang mendunia," kata Puan dalam keterangannya, Rabu (10/11/2021).

Adapun hal tersebut disampaikannya saat mengikuti upacara peringatan Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ketua DPP PDI-P itu menuturkan, pahlawan era kemajuan adalah orang-orang yang dapat memaksimalkan pintu-pintu kesempatan yang sekarang terbuka lebar.

Baca juga: Peringatan Hari Pahlawan, Anies Akan Buat Tradisi Baru Berziarah ke Makam MH Thamrin

Puan mengatakan, pahlawan era kemajuan adalah mereka yang berjuang bukan hanya untuk kepentingan dirinya saja.

“Tetapi juga untuk kepentingan masyarakat banyak, untuk kepentingan bangsa dan negara bahkan untuk kebaikan dunia,” tuturnya.

Pada saat ini, kata dia, setiap rakyat Indonesia dapat dan perlu menjadi pahlawan era kemajuan. Tentunya, dengan terus berpegang kepada nilai-nilai kebangsaan, yakni nilai-nilai yang bersumber pada Pancasila, NKRI, Undang-Undang Dasar 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Para tenaga kesehatan (nakes) Indonesia, yang selama dua tahun ini sudah berjuang menyelamatkan nyawa rakyat Indonesia dari ancaman Pandemi Covid-19, mereka adalah pahlawan era kemajuan,” ungkap Puan.

Para tenaga kesehatan, disebut menunjukkan semangat kerja keras dan kemanusiaan yang luar biasa dengan mengabdikan hidupnya untuk keselamatan bangsa.

Menurut Puan, peran tenaga kesehatan terhadap keberhasilan Indonesia mengatasi pandemi sangat besar.

Baca juga: Jokowi Tetapkan Sultan Aji Muhammad Idris sebagai Pahlawan Nasional, Ini Profilnya

“Kerja keras nakes selama pandemi merupakan bagian penting dari keberhasilan Indonesia mengatasi dampak Covid-19 yang turut mendapat pengakuan dunia,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia juga menyinggung Tim Thomas Cup Indonesia yang berhasil menyabet juara. Ia mengatakan, Tim Thomas Cup Indonesia berhasil membawa kebanggaan untuk bangsa setelah cukup lama tidak menjadi juara dalam ajang bulu tangkis bergengsi dunia itu.

“Tim Thomas Cup Indonesia, yang baru-baru ini merebut Piala Thomas setelah puasa gelar 19 tahun, mereka adalah pahlawan era kemajuan Indonesia. Mereka menunjukkan semangat gotong royong yang luar biasa untuk merebut Piala Thomas,” sebut Puan.

Menurut dia, Tim Thomas Cup Indonesia bukan hanya pemain saja, melainkan pelatih, dokter, hingga anggota tim official merupakan pahlawan era kemajuan lewat perannya masing-masing.

Lebih lanjut, Puan mengatakan bahwa Indonesia juga memerlukan pahlawan-pahlawan era kemajuan di bidang lingkungan hidup.

Sebab, kata dia, merawat alam nusantara yang begitu kaya raya adalah bagian dari nilai-nilai kebangsaan.

Baca juga: Ditetapkan Jokowi sebagai Pahlawan Nasional, Ini Sosok Aria Wangsakara

“Tidak ada Indonesia tanpa ada bumi, air, udara dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Dalam hal ini, Indonesia sudah menargetkan net zero emission di tahun 2060 atau lebih awal. Tentu perlu gotong royong kita semua untuk menjadi pahlawan-pahlawan lingkungan dalam mewujudkan mimpi bersama tersebut,” papar Puan.

Selain itu, ia juga melihat bahwa Indonesia memerlukan pahlawan-pahlawan era kemajuan di sektor teknologi digital.

Terlebih, Indonesia saat ini sudah semakin dikenal sebagai tempat lahirnya unicorn-unicorn baru atau aplikasi digital yang menjadi benchmark dunia digital di berbagai negara.

Menurutnya, hal ini menjadikan kesempatan terbuka sangat luas bagi pemuda pemudi Indonesia di sektor digital.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Menpan RB Terbitkan Edaran: ASN Kerja 32,5 Jam Per Minggu Selama Ramadhan

Menpan RB Terbitkan Edaran: ASN Kerja 32,5 Jam Per Minggu Selama Ramadhan

Nasional
Penggerebekan Impor Baju Bekas, Polisi Dalami Potensi Tersangka

Penggerebekan Impor Baju Bekas, Polisi Dalami Potensi Tersangka

Nasional
PPP Ajak Gerindra Gabung KIB: Daripada Berlama-lama dengan PKB

PPP Ajak Gerindra Gabung KIB: Daripada Berlama-lama dengan PKB

Nasional
Dikalahkan Prima di Bawaslu dan PN Jakpus, KPU Dinilai Kurang Cermat dan Tak Profesional

Dikalahkan Prima di Bawaslu dan PN Jakpus, KPU Dinilai Kurang Cermat dan Tak Profesional

Nasional
Agresif Lakukan Transisi Energi, Pertamina Geothermal Energy Berhasil Bukukan Pendapatan dari Perdagangan Karbon

Agresif Lakukan Transisi Energi, Pertamina Geothermal Energy Berhasil Bukukan Pendapatan dari Perdagangan Karbon

Nasional
Direktur Penyelidikan KPK Endar Priantoro Diklarifikasi Dewas Terkait LHKPN

Direktur Penyelidikan KPK Endar Priantoro Diklarifikasi Dewas Terkait LHKPN

Nasional
Kemenag: Sidang Isbat Pertimbangkan Hasil Hitungan Astronomis dan Pemantauan Hilal

Kemenag: Sidang Isbat Pertimbangkan Hasil Hitungan Astronomis dan Pemantauan Hilal

Nasional
Polemik Santunan Korban Gagal Ginjal Akut: Dijanjikan Muhadjir, Dibantah Risma

Polemik Santunan Korban Gagal Ginjal Akut: Dijanjikan Muhadjir, Dibantah Risma

Nasional
Sambut Yusril di Kantor Golkar, Airlangga: Benderanya Sudah Kita Kibarkan

Sambut Yusril di Kantor Golkar, Airlangga: Benderanya Sudah Kita Kibarkan

Nasional
Puan Sebut DPR Berkomitmen Segera Bahas RUU PPRT bersama Pemerintah

Puan Sebut DPR Berkomitmen Segera Bahas RUU PPRT bersama Pemerintah

Nasional
Soal Isu Ganjar Jadi Cawapres Prabowo, PKB: Tidak Ada Calon Lain Selain Prabowo-Muhaimin

Soal Isu Ganjar Jadi Cawapres Prabowo, PKB: Tidak Ada Calon Lain Selain Prabowo-Muhaimin

Nasional
Di Sekolah Partai PDI-P, Mahfud: Kacau Bernegara kalau Enggak Ikut Konstitusi

Di Sekolah Partai PDI-P, Mahfud: Kacau Bernegara kalau Enggak Ikut Konstitusi

Nasional
Dinyatakan Melanggar Asas Integritas, Guntur Hamzah Perlu Mundur dari Hakim MK?

Dinyatakan Melanggar Asas Integritas, Guntur Hamzah Perlu Mundur dari Hakim MK?

Nasional
Survei Indo Barometer, Elektabilitas Ganjar Ungguli Prabowo dan Anies

Survei Indo Barometer, Elektabilitas Ganjar Ungguli Prabowo dan Anies

Nasional
Puan Sebut Perppu Pemilu Bakal Dikebut untuk Disahkan

Puan Sebut Perppu Pemilu Bakal Dikebut untuk Disahkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke