JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengingatkan soal ancaman global berupa ancaman siber, biologi, hingga kesenjangan.
Hadi mengatakan, pada Januari 2018, Indonesia dikejutkan dengan wabah campak yang terjadi di Kabupaten Asmat. Wabah ini merenggut puluhan nyawa anak-anak dan ratusan warga lainnya harus dirawat.
Setahun berikutnya, Indonesia kembali dikejutkan dengan Covid-19 yang kemudian menyebabkan pandemi di seluruh dunia.
Dia menuturkan, pandemi tidak hanya menyebabkan ratusan orang sakit dan jutaan lainnya meninggal dunia, tetapi juga mempengaruhi seluruh sendi kehidupan.
"Saat puncaknya yang lalu seluruh negara termasuk Indonesia, mengalami kesulitan dalam menangani pasien yang membludak. Jumlah pasien yang mengalami kondisi kritis sangat banyak," ujar Hadi, saat memberikan sambutan dalam peletakan batu pertama dan penandatanganan prasasti pembangunan RSAU Prof. dr. Abdulrachman Saleh di Jakarta, Selasa (9/11/2021).
Baca juga: Kapolri dan Panglima TNI Kritik Vaksinasi Pelajar di Sumut, Angkanya Rendah tapi PTM Dibuka
"Bahkan industri kesehatan tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan alat kesehatan, oksigen, oksigen konsentrator, obat-obatan, APD, masker, vaksin dan sebagainya. Ratusan tenaga kesehatan juga meninggal dunia," sambungnya.
Dari peristiwa ini, Hadi menyadari pentingnya bidang kesehatan dalam ketahanan nasional.
"TNI juga membutuhkan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman CBRNE (Chemical, Biological, Radiological, Nuclear and Explosive)," tegas dia.
Hadi menyatakan, rumah sakit infeksi merupakan salah satu ujung tombak dalam menghadapi ancaman tersebut dan ujung tombak dalam menghadapi pandemi.
Untuk itu, TNI memerlukan lebih banyak rumah sakit yang representatif, mampu memberikan pelayanan yang baik, ramah, responsif, cepat dan tepat kepada prajurit TNI dan keluarganya.
"Setiap prajurit yang bertugas harus didukung dengan fasilitas kesehatan yang dibutuhkan,” tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.