Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Provinsi Catat Kasus Aktif Covid-19 Tinggi, Gubernur Diminta Intervensi

Kompas.com - 09/11/2021, 20:50 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pihaknya mencatat, ada lima provinsi dengan kasus aktif Covid-19 yang tinggi. 

Mayoritas dari provinsi tersebut masih mencatatkan lebih dari 1.000 kasus aktif.

"Ada lima provinsi dengan kasus aktif tertinggi saat ini, yakni Jawa Tengah (1.650 kasus), Papua (1.629 kasus), Jawa Barat (1.568 kasus), DKI Jakarta (1.536 kasus), Kalimantan Utara (738 kasus aktif).

"Oleh karenanya, kepada gubernur dari kelima provinsi ini perlu diingat bahwa provinsi-provinsi ini menjadi penyumbang terbanyak kasus aktif (Covid-19) di tingkat nasional," kata dia.

Baca juga: Luhut Sebut Covid-19 di RI Terkendali, Benarkah? Ini Kata Epidemiolog

Oleh karena itu, Wiku meminta para gubernur segera berkoordinasi dengan bupati dan wali kota yang menjadi penyumbang tertinggi kasus aktif di daerah masing-masing.

Menurut dia, apabila ketiga indikator Covid-19, yakni kasus positif, meninggal dunia, dan kasus aktif dapat segera diturunkan, pandemi di tingkat nasional akan membaik.

"Sehingga kita akan semakin siap menuju endemi Covid-19," ucap dia.

Dia pun mengungkapkan, ada lima provinsi yang mengalami kenaikan kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir.

Kelimanya yakni Papua Barat (naik 100 kasus), DIY (naik 77 kasus), DKI Jakarta (naik 46 kasus), Sulawesi Tenggara (naik 7 kasus), dan Bangka Belitung (naik 5 kasus).

Baca juga: Akhir 2021, Biofarma Targetkan 326,8 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Tiba di RI

Wiku mengatakan, kenaikan ini terhitung pada periode 1-7 November 2021.

Menurut Wiku, meskipun penambahan kasus positif ini terbilang sedikit, tetap harus dicermati.

"Karena terhitung besar apabila dibandingkan provinsi lain yang tidak alami kenaikan kasus," ucap dia. 

"Mohon kepada seluruh gubernur dari kelima provinsi yang naik di minggu ini untuk segera berkoordinasi dengan bupati dan wali kota di bawahnya untuk mengantisipasi adanya kenaikan kasus di pekan mendatang dan terus melakukan pencegahan penularan Covid-19 di wilayahnya," kata Wiku.

Meski demikian, Wiku mengungkapkan bahwa secara nasional pada pekan ini tercatat penurunan kasus Covid-19 sebesar 12,2 persen dibandingkan minggu lalu.

Penurunan ini telah terjadi selama 16 berturut-turut dari puncak kasus kedua pada Juli lalu.

Selain itu, seiring dengan penurunan penambahan kasus positif, jumlah kematian akibat Covid-19 juga mengalami penurunan sebesar 31,7 persen dibandingkan minggu lalu.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jabar, Jateng, Banten, Sumsel, Babel, dan Lampung 9 November 2021

Akan tetapi, masih ada daerah yang tetap mencatatkan penambahan angka kematian pada pekan ini.

Wiku menyebutkan, ada lima provinsi dengan angka kematian tertinggi.

Kelimanya adalah Sulawesi Utara (naik 5 kematian), Sumatera Barat (naik 3 kematian), Sulawesi Selatan (naik 2 kematian), Riau (naik 2 kematian), dan Kalimantan Barat (naik 1 kematian).

"Sekali lagi jumlah ini mungkin bisa dikatakan sangat sedikit, yakni tidak lebih dari 5 orang meninggal dalam sepekan.

Namun, kita harus tetap menyadari bahwa satu nyawapun terhitung sangat berharga," ujar Wiku.

"Jika tujuan kita adalah endemi Covid-19 maka kita tidak dapat menoleransi bahkan satu kematian pun," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com