Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dukung Perikanan Budi Daya, Kementerian KP Gelar Pelatihan Pembuatan Pakan hingga Budi Daya Ikan Mas

Kompas.com - 09/11/2021, 16:27 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) Kusdiantoro menyampaikan, komponen pakan dalam kegiatan usaha budi daya merupakan masalah yang krusial.

Dia menegaskan, Kementerian KP sangat fokus terhadap permasalahan pakan dan tentunya mengacu pada program terobosan Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono

"Komitmen Kementerian KP dalam menekan biaya pakan pabrikan direalisasikan melalui program Gerakan Pakan Ikan Mandiri,” kata Kusdiantoro dalam Pelatihan Pembuatan Pakan Ikan Mandiri di Tulang Bawang, Lampung, Sabtu-Minggu, 6-7 November 2021.

Ia mengatakan, pihaknya memberikan layanan pelatihan kepada masyarakat agar mampu membuat pakan mandiri dengan memanfaatkan bahan baku yang ada di sekitar.

Dalam hal ini, para peserta diberikan materi berupa pemilihan bahan baku sesuai dengan ketersediaan di alam, penyusunan formulasi, fermentasi bahan baku, pencetakan paka, uji kualitas pakan, hingga pengemasan, dan penyimpanan pakan.

Baca juga: Dukung Pencapaian Program Prioritas, Kementerian KP Gelar Pelatihan Akbar Kelautan dan Perikanan

Kegiatan tersebut digelar Pusat Pelatihan dan Penyuluhan (Pusatluh KP) untuk merespons tingginya biaya pakan pabrikan menjadi momok bagi para pembudidaya, sehingga diperlukan inovasi pakan mandiri guna meningkatkan efisiensi produksi.

Pelatihan ini difasilitasi Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Tegal dan dilaksanakan secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

Adapun, program pelatihan di bidang perikanan budi daya merupakan salah satu upaya Kementerian KP meningkatkan SDM KP.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Menteri Trenggono telah menetapkan tiga program prioritas yang menjadi terobosan Kementerian KP.

Dua diantaranya terkait perikanan budi daya, yaitu peningkatan produktivitas komoditas budi daya berorientasi ekspor dan pembangunan kampung-kampung budi daya berbasis kearifan lokal.

Baca juga: Kementerian KP Terus Gaungkan Keberlanjutan Sumber Daya KP dan Ekonomi Biru

Untuk mendukung kedua program tersebut, Kementerian KP melalui BRSDM melakukan peningkatan kapasitas SDM, salah satunya melalui pelatihan.

BRSDM melalui Puslatluh KP pun telah menggelar tiga pelatihan sekaligus di bidang perikanan budi daya.

Ketiga pelatihan tersebut meliputi Pelatihan Pembuatan Pakan Ikan Mandiri di Kabupaten Tulang Bawang dan Kabupaten Sragen serta Pelatihan Budidaya Ikan Mas Majalaya di Kabupaten Bandung.

Pentingnya pembuatan pakan mandiri

Sementara itu, Kepala Puslatluh KP Lilly Aprilya Pregiwati mengatakan, 60-70 persen biaya produksi budi daya perikanan didominasi biaya pakan.

Dalam kesempatan ini, pelatih akan memberikan pembelajaran secara komprehensif.

Baca juga: Di Forum Internasional, Menteri KP Sebut RI Siap Terapkan Penangkapan Ikan Berkuota

Pembuatan pakan mandiri perlu memperhatikan uji kualitas pakannya, sehingga jangan sampai pakan ikan yang dibuat ternyata tidak memberikan pertumbuhan pada ikan.

"Selain pakan mandiri, masyarakat juga perlu didorong untuk menggunakan pakan alami seperti maggot yang dapat dipakai sebagai pengganti tepung ikan yang selama ini masih bergantung pada impor,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa.

Selain itu, lanjutnya, maggot bisa meningkatkan daya tahan tubuh ikan, mempercepat pertumbuhan, mempercepat kematangan gonad, dan memperbaiki kualitas warna ikan karena mempunyai nutrisi yang tinggi proteinnya.

Sementara itu, anggota Komisi IV DPR RI Hanan A Rozak yang turut hadir dalam agenda pelatihan mengungkapkan optimismenya bahwa pelatihan ini mampu memberi dampak terhadap peningkatan produksi budi daya air tawar di Lampung.

Menurutnya, pelatihan ini sudah tepat dialokasikan di Kabupaten Tulang Bawang karena Provinsi Lampung terkenal dengan perairan air tawarnya.

Baca juga: Gelar Pelatihan Budi Daya Ikan Air Tawar, KKP Tekankan pada 2 Metode Utama

“Sekarang budi daya tidak perlu di sungai atau di perairan umum, bisa di kolam atau sistem bioflok. Nah hal ini bisa mendapat nilai besar jika dipelihara dengan baik, tujuannya supaya ikan bisa tumbuh besar dan banyak proteinnya untuk dikonsumsi," ucapnya.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Perikanan Tulang Bawang Eka Saputra. Ia menyampaikan, ketersediaan bahan baku lokal di Tulang Bawang cukup melimpah untuk dimanfaatkan menjadi pakan ikan mandiri.

"Setidaknya di Kabupaten Tulang Bawang banyak tersedia bahan baku seperti limbah kepala udang, baung, dan masih banyak lagi. Kami optimistis masyarakat mampu membuat pakan ikan mandiri yang efektif dan efisien,” katanya.

Dia pun mengapresiasi Kementerian KP atas terselenggaranya kegiatan pelatihan ini.

Kualitas pakan

Kementerian Kelautan dan Perikanan menggelar Pelatihan Pembuatan Pakan Ikan Mandiri di Kabupaten Tulang Bawang dan Kabupaten Sragen beberapa waktu lalu.DOK. Humas Kementerian KP Kementerian Kelautan dan Perikanan menggelar Pelatihan Pembuatan Pakan Ikan Mandiri di Kabupaten Tulang Bawang dan Kabupaten Sragen beberapa waktu lalu.

Tak hanya di Lampung, sebelumnya pelatihan serupa juga dilakukan di berbagai daerah lain. Salah satunya di Sragen, Jawa Tengah, yang diikuti 100 orang pembudidaya ikan pada Jumat-Sabtu, 5-6 November 2021.

Baca juga: Pengaruh Budidaya Perikanan terhadap Aspek Budaya

Pelatihan di Sragen tersebut mendapat dukungan dari Anggota Komisi IV DPR RI Luluk Nur Hamidah yang menginisiasi kegiatan ini.

Dia optimistis, setelah mengikuti pelatihan, para pelaku utama budi daya akan mampu membuat pakan ikan berkualitas yang mampu mendorong pertumbuhan ikan dengan cepat.

"Karena menyangkut soal pakan, mereka harus mengeluarkan biaya yang sangat besar hampir 60 hingga 70 persen dari biaya produksi itu, hanya untuk pakan,” katanya.

Luluk mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memandirikan pembudidaya dalam membuat pakan ikan dengan memanfaatkan limbah yang ada disekitar sini.

Kegiatan ini juga disambut baik Wakil Bupati Sragen Suroto. Ia berharap pelatihan ini dapat diimplementasikan dengan baik.

Baca juga: Politani Pangkep Siap Hilirisasi Produk Perikanan ke Masyarakat

"Kami mengucapkan terima kasih atas kegiatan pelatihan ini. Saya mengharapkan nantinya kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari, bisa dipraktikkan di lingkungan masing-masing. Jika ada kelompok lain yang tidak bisa mengikuti pelatihan ini, ilmunya bisa ditularkan," ucapnya.

Pada kesempatan itu, Lilly Aprilya Pregiwati bersama Luluk Nur Hamidah secara simbolis menyerahkan bantuan benih ikan nila dari Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPAT) Sukabumi, sebanyak 50.000 ekor ikan nila kepada Kelompok Pembudidaya Ikan Temu Karya.

Dalam kegiatan ini, turut dilaksanakan penebaran benih ikan nila di Keramba Jaring Apung Waduk Kedung Ombo, Sragen.

Pelatihan budidaya ikan mas majalaya

Kementerian KP juga terus mendorong keberlanjutan ikan endemik, salah satunya komoditas ikan mas majalaya di Bandung, Jawa Barat.

Baca juga: Serap Aspirasi Nelayan, Kementerian KP Tinjau Ulang Penetapan HPI dan Produktivitas Kapal Penangkap Ikan

Ikan tersebut merupakan salah satu varietas budi daya unggulan bagi masyarakat setempat yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

Di sisi lain, keberadaan ikan tersebut semakin menurun akibat keterbatasan lahan, sehingga perlu dibudidayakan secara efisien.

Untuk itu, Puslatluh KP turut menggelar kegiatan Pelatihan Budidaya Ikan Mas Majalaya di Kabupaten Bandung, Rabu-Kamis, 3-4 November 2021.

Pelatihan yang dilaksanakan secara tatap muka ini berlokasi di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Benih Ikan Kecamatan Ciparay dan diikuti sebanyak 100 peserta dari pelaku utama di wilayah Kabupaten Bandung. 

Ikan mas Majalaya memiliki beberapa keunggulan dibanding komoditas ikan mas lainnya. Komoditas ini memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan jenis ikan mas lain.

Baca juga: Lewat Diplomasi, Sektor KP Indonesia Digaungkan ke Kancah Internasional

Jika dikonsumsi, ikan ini memiliki cita rasa yang gurih dan renyah. Ikan mas Majalaya juga mampu bertahan pada infeksi dari bakteri aeromonas hydrophila.

Pelatihan tersebut diinisiasi oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedy Mulyadi yang turut hadir secara langsung di lokasi pelatihan.

Dedy mengatakan, kegiatan itu bertujuan untuk mengembangkan usaha perikanan budi daya warga Bandung.

"Ikan mas Majalaya dulu pernah menjadi idolanya pembudidaya ikan di Indonesia khususnya di Jawa Barat,” terangnya.

Oleh karena itu, dia menilai bahwa saat ini merupakan waktu tepat untuk mendorong produktivitas ikan air tawar, terutama bibit ikan mas Majalaya yang pernah menjadi favorit.

Baca juga: PBB Minta Dunia Tingkatkan Upaya Adaptasi Perubahan Iklim

Dengan begitu, hasil budi daya ikan ini nantinya tercukupi dan pembudidaya dapat bersaing.

Pelatihan itu pun disambut baik Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung Atep Dedi Kurnia.

Atep berharap, pelatihan tersebut menjadi titik balik bagi Kabupaten Bandung menjadi ladang produksi ikan mas Majalaya.

"Dulunya Kabupaten Bandung itu segitiga emas, tapi pada 2002 terjadi Koi Herpes Virus (KHV) atau herpes sehingga budi daya mas Majalaya habis semua,” kataya.

Atep mengatakan, pihaknya pun sangat antusias menerima program pelatihan dari Kementerian KP.

“Kegiatan ini juga baru pertama kalinya dilaksanakan setelah pandemi. Saya mengharapkan mudah-mudahan hasil dari pelatihan ini, dapat diaplikasikan di tempat masing-masing," tuturnya.

Baca juga: Tingkatkan Pengawasan Komoditas Perikanan, Kemendag dan KKP Berkolaborasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com