Pembuatan pakan mandiri perlu memperhatikan uji kualitas pakannya, sehingga jangan sampai pakan ikan yang dibuat ternyata tidak memberikan pertumbuhan pada ikan.
"Selain pakan mandiri, masyarakat juga perlu didorong untuk menggunakan pakan alami seperti maggot yang dapat dipakai sebagai pengganti tepung ikan yang selama ini masih bergantung pada impor,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa.
Selain itu, lanjutnya, maggot bisa meningkatkan daya tahan tubuh ikan, mempercepat pertumbuhan, mempercepat kematangan gonad, dan memperbaiki kualitas warna ikan karena mempunyai nutrisi yang tinggi proteinnya.
Sementara itu, anggota Komisi IV DPR RI Hanan A Rozak yang turut hadir dalam agenda pelatihan mengungkapkan optimismenya bahwa pelatihan ini mampu memberi dampak terhadap peningkatan produksi budi daya air tawar di Lampung.
Menurutnya, pelatihan ini sudah tepat dialokasikan di Kabupaten Tulang Bawang karena Provinsi Lampung terkenal dengan perairan air tawarnya.
Baca juga: Gelar Pelatihan Budi Daya Ikan Air Tawar, KKP Tekankan pada 2 Metode Utama
“Sekarang budi daya tidak perlu di sungai atau di perairan umum, bisa di kolam atau sistem bioflok. Nah hal ini bisa mendapat nilai besar jika dipelihara dengan baik, tujuannya supaya ikan bisa tumbuh besar dan banyak proteinnya untuk dikonsumsi," ucapnya.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Perikanan Tulang Bawang Eka Saputra. Ia menyampaikan, ketersediaan bahan baku lokal di Tulang Bawang cukup melimpah untuk dimanfaatkan menjadi pakan ikan mandiri.
"Setidaknya di Kabupaten Tulang Bawang banyak tersedia bahan baku seperti limbah kepala udang, baung, dan masih banyak lagi. Kami optimistis masyarakat mampu membuat pakan ikan mandiri yang efektif dan efisien,” katanya.
Dia pun mengapresiasi Kementerian KP atas terselenggaranya kegiatan pelatihan ini.
Tak hanya di Lampung, sebelumnya pelatihan serupa juga dilakukan di berbagai daerah lain. Salah satunya di Sragen, Jawa Tengah, yang diikuti 100 orang pembudidaya ikan pada Jumat-Sabtu, 5-6 November 2021.
Baca juga: Pengaruh Budidaya Perikanan terhadap Aspek Budaya
Pelatihan di Sragen tersebut mendapat dukungan dari Anggota Komisi IV DPR RI Luluk Nur Hamidah yang menginisiasi kegiatan ini.
Dia optimistis, setelah mengikuti pelatihan, para pelaku utama budi daya akan mampu membuat pakan ikan berkualitas yang mampu mendorong pertumbuhan ikan dengan cepat.
"Karena menyangkut soal pakan, mereka harus mengeluarkan biaya yang sangat besar hampir 60 hingga 70 persen dari biaya produksi itu, hanya untuk pakan,” katanya.
Luluk mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memandirikan pembudidaya dalam membuat pakan ikan dengan memanfaatkan limbah yang ada disekitar sini.