JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Masyarakat Sipil untuk Perlindungan Pembela Hak Asasi Manusia (HAM) meminta negara menjamin keselamatan orangtua aktivis Veronica Koman.
Diketahui rumah orang tua Veronica mendapatkan teror berupa sebuah paket dari orang tak dikenal yang kemudian meledak, Minggu (7/11/2021).
“Negara melalui aparat penegak hukum, memiliki kewajiban untuk memastikan keselamatan semua warga negaranya, termasuk orang tua Veronica Koman,” terang anggota koalisi masyarakat sipil dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta Nelson Nikodemus Simamora dalam keterangan tertulis, Senin (8/11/2021).
Baca juga: Densus 88 Duga Teror ke Keluarga Veronica Koman Terkait Sikapnya soal Papua
Nelson menegaskan, orangtua Veronica tidak seharusnya menjadi sasaran aksi teror tersebut.
“Mereka tidak memiliki kaitan dengan aktivitas damai Veronica Koman,” sebut dia.
Nelson menerangkan, sejak tahun 2019, keluarga Veronika telah mendapatkan sejumlah teror.
“Sejak tahun 2019 terdapat pantauan rutin ke rumah orangtua Veronica Koman yang cukup meresahkan bagi sebagian tetangga,” ungkap dia.
Selain itu, lanjut Nelson, foto kediaman orangtua Veronica juga kerap disebarkan ke media sosial oleh akun-akun anonim.
“Hal itu merupakan bentuk intimidasi pada Veronica Koman dan keluarganya,” katanya.
Baca juga: Periksa CCTV, Polisi Duga Ada Dua Pelaku Teror Ledakan di Rumah Orangtua Veronica Koman
Nelson bercerita, Agustus 2019 lalu orang tak dikenal pernah mengirimkan paket atas nama Veronica untuk orangtuanya yang dititipkan pada Ketua RT setempat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.