Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Densus 88 Duga Teror ke Keluarga Veronica Koman Terkait Sikapnya soal Papua

Kompas.com - 08/11/2021, 18:17 WIB
Tsarina Maharani,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri menduga, ledakan yang terjadi di dua rumah keluarga Veronika Koman bertalian dengan sikap aktivis HAM itu soal Papua.

Kepala Bagian Bantuan Ops Densus 88 Kombes (Pol) Aswin Siregar mengatakan, dua ledakan itu dapat diartikan sebagai ancaman terhadap penghuni rumah.

"Tambahan barang bukti berupa pesan tertulis yang menyinggung masalah perbuatan Veronica Koman yang membela kelompok KKB di Papua yang ditemukan di garasi rumah orangtua dari saudari Veronica Koman, diperkirakan merupakan bentuk ancaman terhadap penghuni rumah terkait tindakan-tindakan Veronica Koman," kata Aswin dalam keterangannya, Senin (8/11/2021).

Baca juga: Satu Terduga Pengantar Paket Ledakan ke Kediaman Orangtua Veronica Koman Berseragam Ojol

Kendati begitu, menurut Aswin, polisi masih terus menyelidiki peristiwa tersebut. Ia mengatakan, polisi masih mengumpulkan alat-alat bukti.

"Kami sedang menyelediki hal ini. Meskipun ada bukti berupa surat di TKP yang menyebutkan hal tersebut, kami masih harus mengumpulkan bukti-bukti terkait hal ini," ucap dia. 

Aswin pun mengatakan, hingga saat ini polisi belum dapat menyimpulkan bahwa ledakan berasal dari bom.

Selain itu, polisi belum menemukan kaitan peristiwa ini dengan jaringan kelompok teror tertentu.

"Belum dapat disimpulkan bahwa benda yg mengeluarkan suara ledakan itu adalah bom, sebagaimana bahan-bahan bom yg biasa digunakan kelompok teror yang ada. Dan dari pantauan jaringan kelompok teror yang kita monitor belum menunjukkan keterkaitan dengan peristiwa ini," kata dia. 

Diberitakan sebelumnya sebuah ledakan terjadi di depan rumah orangtua Veronica Koman di Petamburan, Jakarta, Barat, pada Minggu (7/11/2021) pagi.

Baca juga: Periksa CCTV, Polisi Duga Ada Dua Pelaku Teror Ledakan di Rumah Orangtua Veronica Koman

Setelah ledakan, ditemukan sebuah kertas berisi ancaman yang diduga ditujukan untuk Veronica.

Pesan itu ditulis oleh “Laskar Militan Pembela Tanah Air” yang menyebut akan “membumihanguskan” Veronica jika polisi tidak sanggup menangkapnya.

Selain itu, pada hari yang sama, terjadi juga teror di rumah kerabat Veronica Koman.

Saat itu, ada pengemudi ojek online yang mengantar paket ke rumah kerabat Veronica Koman.

Paket yang ditempatkan di pintu masuk itu kemudian dibawa masuk oleh kerabat Veronica.

Pada Minggu malam, kerabat Veronica mengembalikan paket berwarna biru itu ke tempat semula di pintu masuk.

Baca juga: Keluarga Veronica Koman Diteror, LPSK Tawarkan Perlindungan

Lalu, tim advokasi Papua mendatangi rumah kerabat Veronica Koman bersama tim densus 88 dan Kepolisian dari Polres Jakarta Barat.

Paket tersebut ternyata berisi bangkai ayam dan tulisan berisi ancaman untuk Veronica Koman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Nasional
KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

Nasional
PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

Nasional
Hasto Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Hasto Sebut "Amicus Curiae" Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Nasional
Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gubernur BI Pastikan Akan Ada Intervensi

Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gubernur BI Pastikan Akan Ada Intervensi

Nasional
PDI-P Dukung PPP Lakukan Komunikasi Politik supaya 'Survive'

PDI-P Dukung PPP Lakukan Komunikasi Politik supaya "Survive"

Nasional
PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PAN: Jangan Cuma Bicara, tapi Akui Kemenangan 02

PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PAN: Jangan Cuma Bicara, tapi Akui Kemenangan 02

Nasional
Kesimpulan Tim Ganjar-Mahfud: Jokowi Lakukan Nepotisme dalam 3 Skema

Kesimpulan Tim Ganjar-Mahfud: Jokowi Lakukan Nepotisme dalam 3 Skema

Nasional
Diduga Terima Gratifikasi Rp 10 M, Eko Darmanto Segera Disidang

Diduga Terima Gratifikasi Rp 10 M, Eko Darmanto Segera Disidang

Nasional
PKB Sebut Prabowo dan Cak Imin Belum Bertemu Setelah Pilpres 2024

PKB Sebut Prabowo dan Cak Imin Belum Bertemu Setelah Pilpres 2024

Nasional
Megawati Serahkan 'Amicus Curiae' Terkait Sengketa Pilpres, Harap MK Mengetuk 'Palu Emas'

Megawati Serahkan "Amicus Curiae" Terkait Sengketa Pilpres, Harap MK Mengetuk "Palu Emas"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com