JAKARTA, MOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, memutuskan penerapan tes polymerase chain reaction (PCR) seperti menjalankan operasi militer.
Menurutnya, pemerintah melihat dengan cermat sebelum akhirnya menerapkan atau tidak menerapkan metode pemeriksaan Covid-19 itu.
"Jadi memutuskan ini seperti operasi militer. Kita melihat dengan cermat. Jadi jangan pikiran ke mana-mana. Ini kok berubah-ubah. Tidak begitu," ujar Luhut dalam konferensi pers virtual yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (8/11/2021).
Baca juga: Syarat Perjalanan Sering Berubah-ubah, Kemenhub: Kebijakan Mengikuti Situasi Pandemi
Oleh karenanya, Luhut meminta masyarakat jangan menilai perubahan-perubahan kebijakan pemerintah itu sebagai hal yang tidak konsisten.
Sebab, pemerintah juga menghitung pergerakan manusia dan kenaikan kasus.
"Ini sekarang seperti science and art," tutur Luhut.
Selain itu, perubahan perilaku juga menjadi pertimbangan pemerintah.
Pertimbangan lainnya yakni keberadaan varian virus corona Delta plus yang kini ada di Malaysia.
"Sekarang ada indikasi ada Delta plus yang ada di Malaysia. Semua kita cermati dengan baik," kata Luhut.
Baca juga: Naik Pesawat Boleh Pakai Antigen, Anggota DPR: Pemerintah Harus Konsisten Keluarkan Kebijakan
Dia menambahkan, pemerintah saat ini sedang mengkaji penerapan kembali tes PCR untuk mobilitas penduduk.
Menurutnya, kajian ini mempertimbangkan kondisi kenaikan kasus dan pergerakan manusia yang terjadi saat ini.
"Kita sedang mengevaluasi apakah nanti penanganan mobilitas penduduk ini akan kita terapkan kembali pelaksanaan dari PCR. Itu sedang kami kaji," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.