Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan di Rumah Orangtua Veronica Koman, LPKS: Teror Seperti Itu Harus Dihentikan

Kompas.com - 08/11/2021, 14:35 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menyatakan siap memberi perlindungan bagi keluarga aktivis Papua Veronica Koman yang menjadi korban teror pada Minggu (7/11/2021).

Ketua LPSK Hasto Atmojo Suryo menilai, teror tersebut merupakan bentuk intimidasi terhadap kerja-kerja pembela HAM seperti yang kerap dilakukan oleh Veronica.

"Sebagai pribadi, Veronica kerap mendapatkan tekanan akibat aktivitasnya sebagai pembela HAM. Ternyata, serangan tidak hanya ditujukan ke pribadi, tetapi sudah melebar kepada keluarga. Teror-teror seperti ini harus dihentikan," kata Hasto dalam siaran pers, Senin (8/11/2021).

Baca juga: Amnesty Desak Polisi Segera Temukan Pelaku Teror Keluarga Veronica Koman

Hasto menuturkan, LPSK akan membangun komunikasi dengan Veronica maupun keluarganya dalam waktu dekat untuk menawarkan perlindungan.

Hasto pun mendorong pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus teror terhadap keluarga Veronica tersebut.

"Jangan biarkan pihak yang tidak bertanggung jawab mencederai kehidupan demokrasi di Indonesia," ujar Hasto.

Hasto mengatakan, teror, intimidasi, dan serangan terus-menerus dilancarkan kepada pembela HAM di Indonesia.

Ia menyebutkan, banyak kasus serupa yang menimpa mereka yang aktif membela hak-hak dasar maysarakat dan sudah sepatutnya mendapat perhatian serius dari negara.

Diberitakan, keluarga Veronica menghadapi sejumlah ancaman pada Minggu kemarin. Pada Minggu pagi, sebuah ledakan terjadi di depan rumah orangtua Veronica di Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Di tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan juga secarik kertas yang bertuliskan pesan bernada ancaman. Pesan yang diduga ditujukan kepada Veronica itu diklaim ditulis oleh Laskar Militan Pembela Tanah Air.

Adapun isi pesan tersebut adalah: "If the police and aparat dalam maupun luar negeri tidak bisa menangkap 'Veronica Kuman@hero, pecundang, dan pengecut, kami terpanggil bumi hanguskan dimanapun anda bersemnunyi maupun gerombolan pelindungmu".

Pada hari yang sama, teror juga terjadi di rumah kerabat Veronica. Seorang pengemudi ojek online mengirimkan sebuah paket berwarna biru ke rumah tersebut.

Namun, kerabat Veronica tidak berani membuka paket tersebut pasca mengetahui ledakan di rumah orangtua Veronica. Paket itu kemudian ditaruh di pintu masuk rumah.

Baca juga: Teror Ledakan hingga Bangkai Ayam yang Ditujukan pada Keluarga Aktivis Papua Veronica Koman

Lalu, tim advokasi Papua mendatangi rumah kerabat Veronica Koman bersama tim densus 88 dan Kepolisian dari Polres Jakarta Barat. Ketika dibuka oleh tim densus 88, paket tersebut ternyata berisi bangkai ayam.

Ada juga sebuah pesan yang disertakan di dalam paket. Berikut isi pesan tersebut:

"Siapapun yang menyembunyikan Veronika Koman, maka akan bernasib sama seperti bangkai ini".

Saat ini, polisi masih menyelidiki identitas penebar teror di rumah keluarga Veronica Koman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com