JAKARTA, KOMPAS.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri menyita 400 kotak amal dan satu unit mobil sebagai barang bukti dari penangkapan tiga tersangka teroris di Lampung.
Selain itu, penyidik Densus juga menyita sejumlah dokumen, salah satunya dari Yayasan Islahul Ummat Lampung yang merupakan cabang dari Lembaga Amil Zakat (LAZ) Baitul Maal Abdurrahman Bin Auf (BM ABA).
"Tim Densus 88 dibantu Polda Lampung dan personel dari Polres Pringsewu berhasil menyita kurang lebih 400 kotak amal, satu unit kendaraan roda empat jenis Toyota Kijang, dan sejumlah dokumen," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Ahmad Ramadhan dalam keterangannya, Kamis (4/11/2021).
Ramadhan menuturkan, lokasi penyitaan yaitu Pekon Klaten, Gading Rejo, kabupaten Pringsewu.
Ia mengatakan, tim Densus masih melakukan penyisiran di lokasi yang diduga menjadi tempat pengumpulan kotak amal.
Diberitakan, selama tiga hari berturut-turut, Densus 88 Polri menangkap tiga tersangka teroris Jamaah Islamiyah (JI) di Lampung. Ketiganya menjabat sebagai pengurus LAZ BM ABA.
Baca juga: Kepsek SD di Lampung Dibaiat Jamaah Islamiyah, Dianggap Tahu Aliran Dana Teroris
Pada 31 Oktober 2021, Densus 88 menangkap tersangka S di Bagelen, Pringsewu, Lampung.
S merupakan anggota JI sejak 1997 dan pernah menjabat sebagai Ketua BM ABA Lampung. Ia kemudian menjabat sebagai Ketua BM ABA pusat sejak 2018 sampai sekarang.
Kemudian, pada 1 November, Densus menangkap tersangka SU di Hajimena, Lampung Selatan. SU merupakan anggota JI sejak 1998. Dia juga menjabat sebagai Bendahara LAZ BM ABA Lampung sejak 2012 hingga sekarang.
Berikutnya, pada 2 November, Densus menangkap tersangka DRS di Pringsewu, Lampung. DRS pernah menjabat sebagai Sekretaris LAZ BM ABA Lampung dan Wakil Ketua LAZ BM ABA Lampung. Kemudian, dia menjadi Ketua LAZ BM ABA Lampung pada 2018-2019 dan 2020.
Ramadhan mengatakan, penggalangan dana lewat LAZ BM ABA digunakan untuk kaderisasi kelompok JI.
Dia menyebutkan, kelompok tersebut memiliki program "Jihad Global JI". Ramadhan menjelaskan, lewat program tersebut, kelompok JI mengirimkan para kadernya ke sejumlah daerah konflik, seperti Irak dan Afghanistan.
Dengan demikian, para kader dapat meningkatkan kemampuan tempurnya serta memperkuat hubungan JI dengan kelompok-kelompok lain di daerah konflik tersebut.
Baca juga: Satu Tersangka Teroris yang Ditangkap di Lampung Kepala Sekolah SDN
"Tentu pengiriman kader-kader tersebut untuk melatih secara nyata kader-kader di lapangan. Ini untuk meningkatkan kemampuan pasukan tempur anggota JI dan tentu untuk meningkatkan kemampuan militer dari anggota JI," katanya di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (3/11/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.