JAKARTA, KOMPAS.com - Greenpeace Indonesia mengkritik pernyataan yang disampaikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK) Siti Nurbaya Bakar mengenai pembangunan skala besar dan laju deforestasi di Indonesia.
Greenpeace menilai pernyataan Siti sangat mengecewakan karena menunjukkan keberpihakan pemerintah yang abai atas perlindungan lingkungan.
"Sangat disayangkan Indonesia memiliki Menteri LHK yang pro terhadap pembangunan skala besar yang berpotensi merusak lingkungan hidup," ujar Kepala Kampanye Global Hutan Indonesia Greenpeace Kiki Taufik, yang diunggah melalui Instagram @greenpeaceid, Kamis (4/11/2021).
Kompas.com sudah mendapatkan persetujuan Greenpeace untuk mengutip pernyataan itu.
Baca juga: Kritik Twit Menteri LHK soal Deforestasi, Walhi: Kok Malah Pro Pembangunan Skala Besar?
Kiki menilai, alih-alih menjaga lingkungan hidup untuk generasi yang akan datang, pernyataan Siti justru menunjukkan malah sebaliknya.
Padahal, lanjut dia, seharusnya Kementerian LHK menjadi pengawal garda terdepan memastikan seluruh rakyat Indonesia mendapatkan haknya berupa lingkungan hidup yang baik dan sehat seperti pada amanat UUD 1945 pasal 28H.
Kiki pun mengingatkan, saat ini Indonesia berada dalam ancaman krisis iklim yang dampaknya akan lebih besar daripada pandemi saat ini. Dunia pun mengalami ancaman serupa.
"Dan kita berada di bumi yang sama. Kalau tidak ada tindakan yang signifikan untuk menurunkan atau menjaga suhu bumi di bawah 1,5 persen serta migitasi iklim, maka kehancuran di depan mata," ujar Kiki.
Baca juga: Menteri LHK Klaim Kemajuan Indonesia dalam Penanganan Perubahan Iklim Diakui Banyak Pihak
Adapun pernyataan Menteri LHK Siti Nurbaya diunggah di akun Twitter resminya @SitiNurbayaLHK pada Rabu (3/11/2021).
"Pembangunan besar-besaran era Presiden Jokowi tidak boleh berhenti atas nama emisi karbon atau atas nama deforestasi," tulis Siti.
Pembangunan besar-besaran era Presiden Jokowi tidak boleh berhenti atas nama emisi karbon atau atas nama deforestasi.
— Siti Nurbaya Bakar (@SitiNurbayaLHK) November 3, 2021