Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Juta Orang Diprediksi Keluar-Masuk Jabodetabek Saat Libur Natal-Tahun Baru

Kompas.com - 03/11/2021, 17:34 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander Ginting mengatakan, ada 4 juta orang yang diprediksi keluar-masuk wilayah Jabodetabek saat libur Natal dan tahun baru (Nataru) mendatang.

Menurut dia, hal itu terjadi apabila sejumlah kebijakan terkait cuti, libur, dan pembatasan mobilitas masyarakat tidak disampaikan secara terus-menerus kepada masyarakat.

"Kalau tak disampaikan terus, mungkin ada lebih 19 juta warga nanti akan hilir mudik, untuk menikmati libur Nataru dan di Jabodetabek ini mungkin ada 4 juta orang akan keluar masuk," ujar Alexander dalam talkshow daring yang ditayangkan YouTube FMB9, Rabu (3/11/2021).

"Berbagai kebijakan akan terus kita sampaikan ke masyarakat supaya kita bisa pertahankan momentum ini supaya tak terjadi lonjakan (kasus Covid-19)," kata dia. 

Baca juga: Mobilitas Masyarakat Naik, Pemerintah Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Jelang Libur Nataru

Alexander mengingatkan, sejumlah negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia saat ini kembali mengalami lonjakan kasus positif Covid-19.

Oleh karena itu, menurut dia, Indonesia harus belajar dari kondisi negara tetangga terdekat itu.

"Tentu kita harus belajar dari sana supaya ini tidak terulang di negara kita," ujar Alexander.

Ia juga mengatakan, salah satu hal yang juga harus disampaikan kepada masyarakat yaitu mengenai varian Delta virus corona beserta sub-variannya masih ada dan terus bertransmisi. 

Baca juga: Indeks Pemulihan Covid-19 Indonesia Terbaik di Asia Tenggara, Kapolri: Kita Tidak Boleh Lengah

Alexander mengingatkan, varian Delta lebih menular dan meningkatkan tingkat perawatan pasien Covid-19 di RS serta meningkatkan angka kematian.

"Kemudian, kita masih harus kerja keras untuk vaksinasi. Memang capaian vaksinasi kita untuk dosis pertama sudah baik, tetapi untuk kelompok berisiko ini belum mencapai sesuai yang diharapkan," kata dia. 

"Misalnya untuk lansia, komorbid, remaja, ibu hamil, anak sekolah ini masih menjadi tugas berat kita," ucap Alexander.

Baca juga: UPDATE: Bertambah 801, Kasus Covid-19 di Indonesia Capai 4.246.174

Bersamaan dengan berbagai kondisi di atas, saat ini pemulihan ekonomi dan pemulihan sosial secara bersamaan mendorong mobilitas masyarakat Indonesia kembali tinggi.

Oleh karena itu, menurut Alexander, perlu ada pengendali atau rem untuk menjaga kondisi tetap seimbang.

"Tentu yang menjadi rem adalah regulasi, dibantu pengawasan dan pengendalian agar kepatuhan terhadap 3M harus terjaga. Jadi meski pelonggaran sudah ada, tetapi harus seiring denagn kepatuhan yang tinggi," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Nasional
Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Nasional
Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com