Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Perguruan Tinggi Bekali Mahasiswa agar Berpikir Kritis

Kompas.com - 02/11/2021, 14:22 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta perguruan tinggi untuk membekali mahasiswa agar berpikir kritis.

Hal tersebut dibutuhkan untuk menyikapi arus informasi yang kian dinamis dengan berpegang teguh pada akidah, akhlak, dan ilmu  pengetahuan.

Apalagi perkembangan teknologi informasi memiliki dampak yang positif sekaligus negatif apabila tidak dipahami dengan tepat.

"Perguruan tinggi sebagai tahap akhir pendidikan formal seyogyanya dapat membekali mahasiswa untuk senantiasa berpikir kritis dalam menyikapi arus informasi, dengan berpegang teguh pada akidah, akhlak, dan ilmu pengetahuan," ujar Ma'ruf di acara Dies Natalis ke-7 Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur (UNU Kaltim), di sela kunjungannya ke Samarinda, Selasa (2/11/2021).

Baca juga: Ingatkan Masyarakat Jangan Berpuas Diri meski Covid-19 Turun, Wapres: Tetap Waspada

Ma'ruf mengatakan, kemajuan teknologi informasi membuka berbagai peluang baru untuk memperbaiki kehidupan manusia.

Namun di sisi lain, perkembangan teknologi informasi tersebut juga membawa tantangan dan risiko.

Salah satunya adalah terjadinya disinformasi masif akibat adanya algoritma kurasi.

"Itu membuat seseorang atau kelompok meyakini hanya informasi yang dipasok dari kelompoknya sebagai kebenaran, sementara kelompok lain berpedoman pada kebenaran yang diyakini kelompoknya sendiri," kata dia.

Oleh karena itu, Ma'ruf menilai bahwa lembaga pendidikan termasuk perguruan tinggi, harus memberikan fondasi yang kuat terhadap para peserta didiknya.

Baca juga: Mobilitas Masyarakat Tinggi, Wapres Minta PeduliLindungi Diperkuat

Dengan demikian, mereka pun bisa bijak dalam menyikapi derasnya arus informasi yang terjadi saat ini.

"Pendidikan karakter tidak bisa dilepaskan dari agama sebagai sumber pembentukan etika-moral (akhlak), baik yang berupa sifat berdimensi moral, seperti jujur, adil dan toleran, maupun sifat berdimensi kinerja seperti kreatif, inovatif dan kerja keras," kata dia.

Menurut Ma'ruf, pembangunan moral dan karakter memerlukan upaya yang konsistensi sehingga pembekalannya harus ditanamkan sejak dini.

Baca juga: Menko PMK: Perguruan Tinggi Terlalu Semangat Bangun Program Profesional Berkualitas Apa Adanya

Sebab, membangun karakter dinilainya tidak dapat dilakukan secara instan, tetapi harus dilatih dan dibina secara terus-menerus.

"Karakter kebangsaan penting untuk menangkal nilai-nilai yang tidak sesuai dengan Pancasila. Nilai-nilai yang bertentangan itu dapat dengan mudah kita lihat, dengar atau baca karena kemajuan teknologi," ujar Ma'ruf Amin.

Lebih lanjut Ma'ruf pun mendorong UNU Kalimantan Timur untuk menjadi pelopor dalam mencetak dan menyiapkan generasi penerus bangsa yang kritis.

Ini termasuk generasi yang memiliki fondasi kuat dalam menghadapi arus informasi yang pesat.

Tujuannya adalah agar siap dan sigap dalam menghadapi berbagai tantangan masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com